Modalku dan Zilingo Kerja Sama Hadirkan Pinjaman Modal Usaha

Geofanni Nerissa Arviana
Rabu, 11 September 2019 | 17:08 WIB
Co Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya (kanan) bersama Co Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan memberikan paparan dalam acara media gathering, di Jakarta, Rabu (3/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Co Founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya (kanan) bersama Co Founder dan COO Modalku Iwan Kurniawan memberikan paparan dalam acara media gathering, di Jakarta, Rabu (3/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan peer-to-peer (P2P) lending digital Modalku melakukan kerja sama dengan platform penjualan mode Zilingo untuk menyediakan solusi pendanaan. Solusi yang ditujukan bagi para penjual di Zilingo ini hadir berupa penyediaan akses pinjaman modal usaha dari Modalku.

“Modalku mendukung UMKM [Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah] dengan cara menyediakan akses pinjaman modal usaha,” kata Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya dalam keterangan resmi, Rabu (11/9/2019).

Melalui kerja sama ini, Modalku dapat melakukan keputusan penilaian kredit menggunakan data alternatif. Hal ini mendorong adanya keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang lebih menyeluruh dan menghasilkan struktur pinjaman yang lebih bertanggung jawab.

Di saat yang sama, para penjual dapat mengakses modal usaha tepat waktu agar dapat segera membeli kebutuhan usaha dan mengembangkan bisnisnya.

Arus kas tambahan dari Modalku juga dikatakan berguna ketika musim penjualan sedang ramai. Pasalnya, penjual dapat menggunakan pendanaan untuk melayani volume pesanan yang meningkat dan menambah pendapatan.

“Keberadaan modal usaha dan arus kas yang lancar sangat dibutuhkan bisnis untuk berkembang secara efisien. Kami menyambut kesempatan yang ada untuk memfasilitasi akses ke solusi pendanaan bagi merchant dan manufacturer Zilingo melalui kerja sama dengan Modalku,” ujar COO Zilingo, Aadi Vaidya.

Berdasarkan 2018 ASEAN SME Transformation Survey dari UOB, Dun & Bradstrees, dan EY, mayoritas UKM ASEAN yang disurvei tidak memenuhi syarat untuk kredit formal. PwC Indonesia Executive Summary 2018 menyebutkan, dari total 63 juta UMKM Tanah Air, hanya 26 persen yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapat akses pendanaan.

Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, seperti tidak memiliki aset untuk jaminan, laporan keuangan atau rencana keuangan tidak memadai, atau kurang riwayat kredit.

Sejumlah 67,8 persen responden juga lebih menyukai pendanaan alternatif seperti yang ditawarkan platform P2P lending. Alasannya, pendanaan seperti ini lebih cepat dan fleksibel dalam proses penilaian kredit dan memproses pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper