Indonesia Kini Punya 1307 Startup Dalam 4 Tahun Terakhir

Ria Theresia Situmorang
Selasa, 10 September 2019 | 18:40 WIB
Menristekdikti Mohammad Nasir di Plaza Senayan pada Selasa (10/9/2019) - Bisnis.com/Ria Theresia Situmorang
Menristekdikti Mohammad Nasir di Plaza Senayan pada Selasa (10/9/2019) - Bisnis.com/Ria Theresia Situmorang
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir menekankan saat ini Indonesia sudah memiliki 1307 jumlah startup dalam kurun waktu 4 tahun terakhir yang dibina dalam program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) oleh Kemenristekdikti.
 
"Ternyata setelah saya kaji betul dengan anggaran yang ada, alhamdullilah kita di 2019 kita punya total 1307 startup. Itu luar biasa kita ternyata. Saya nggak menduga. Target saya hanya 300. Saya sebagai menteri melihat tidak mungkin kita akan besar," ujarnya saat ditemui di Plaza Senayan pada Selasa (10/9/2019). 
 
Ia mengatakan tidak semua startup ini menjadi perusahaan besar karena ada sekitar 749 startup perusahaan pemula berbasis teknologi yang sudah menjadi industri dan 558 lainnya masih menjadi binaan menjadi calon perusahaan industri.
 
Survey yang dihimpun dari 404 tenant sepanjang 4 tahun terakhir juga menyebut ada 13 tenant dewasa dengan omset lebih dari Rp1 miliar per tahun, 17 tenant berkembang dengan laba Rp500 juta hingga Rp1 miliar per tahun dan 79 tenant dengan omset Rp100 hingga Rp500 juta per tahun. 
 
"Jujur saya tidak tutup-tutupi semua startup mesti jadi industri. Ada yang gagal artinya mereka belum sampai dewasa sudah mati duluan penyebabnya apa mereka mati? Ada kalanya yang paling besar dia tidak fokus. Mumpung ada pendanaan dari Kemenristekdikti dia masuk, atau manajemennya kurang baik," kata Mohammad Nasir. 
 
Sebaran startup juga masih tersentralisasi lebih banyak di Pulau Jawa diantaranya 56 startup tersebar di Jawa Barat, 39 startup, 35 startup Jawa Tengah dan 34 startup di Jawa Timur dan 15 startup di DKI Jakarta.
 
Sebaran startup juga mayoritas terfokus di bidang teknologi informasi di peringkat pertama, diikuti pangan, kesehatan-obat dan energi. 
 
"Ini adalah contoh produk startup unggulan Biskuit Clarias ini urusan stunting penting sekali. Yang cukup menarik Kapal Pelat Datar yang diproduksi juragan kapal yang ternyata kapalnya dapat mengarungi laut dalam yaitu Laut Aru. Satu-satunya kapal buatan Indonesia yang berani mengarungi hanya satu Kapal Pelat Datar," ujarnya. 
 
Ke depannya, Menristekdikti berharap inovasi ini dihadirkan untuk membangun ekonomi Indonesia yang berbasis teknologi sama seperti negara-negara maju lainnya. 
 
"Saya ingin menghadirkan inovasi bagaimana membangun ekonomi berbasis teknologi bukan membangun ekonomi berbasis bisnis as usual. Karena dengan membangun ekonomi berbasis teknologi itu kenaikannya seperti deret ukur bukan deret hitung," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper