Google Region Cloud Jakarta Diluncurkan Semester I/2020

Rahmad Fauzan
Kamis, 5 September 2019 | 18:26 WIB
Google Cloud
Google Cloud
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Google Cloud berencana meluncurkan Region Cloud Jakarta pada semester I/2020 mendatang yang merupakan investasi jangka panjang perusahaan dalam bidang infrastruktur di Indonesia.

Regional Director, Google Cloud, Asia Tenggara, Tim Synan, mengatakan Region Cloud Cloud Jakarta terdiri atas beberapa zona ketersediaan, yang dirancang untuk ketersediaan tinggi guna melindungi perusahaan masalah gangguan layanan.

"Dengan dibukanya region ini, pelanggan kami di Indonesia akan memperoleh latensi yang rendah dan kinerja yang tinggi untuk beban kerja serta data mereka yang berbasis komputasi awan," ujar Synan di acara Google Summit 2019 di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Berdasarkan penelitian Boston Conseulting Group berjudul Dampak Ekonomi Cloud di Asia Pasifik untuk Indonesia, diperkirakan bahwa penerapan komputasi awan publik dapat berkontribusi sebesar US$35 miliar—US$40 miliar untuk Produk Domestik Bruto (PDB) secara kumulatif dari 2019 hingga 2023, atau setara dengan kurang lebih 0,6% PDB tahunan negara.

Adapun, lebih dari 85% dari total dampak ekonomi tersebut akan dihasilkan oleh bisnis digital native dan perusahaan rintisan yang dinilai menjadi pendorong utama pngadopsian komputasi awan publik di Indonesia.

Lebih lanjut, temuan-temuan tersebut juga mengindikasikan bahwa efisiensi dan pertumbuhan bisnis yang dihasilkan dari penerapan komputasi awan publik berpotensi memngaruhi hingga 350.000 lapangan kerja baru selama periode 2019-2023.

Diperkirakan, sebanyak 7% dari angka tersebut akan berada di bidang yang terkait dengan digital dan teknologi, seperti data scientist, manajer produk, tenaga ahli, pekerjaan terkait dengan pengalaman pengguna dan manajemen infrastruktur di penyedia layanan komputasi awan, penyedia layanan IT, dan berbagai pasar vertikal.

Selanjutnya, sebesar 13% akan terkait dengan fungsi bisnis inti pemasaran, keuangan, operasional di banyak pasar vertikal. Sementara itu, sebanyak 80% sisanya akan muncul sebagai konsekuensi dari pertumbuhan bisnis inti di beragam pasar vertikal.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyambut baik kehadiran Google Cloud di Indonesia, di mana sejauh ini hanya terdapat 20 lokasi di dunia yang digunakan oleh Google Cloud untuk membangun zona ketersediaan.

Dia berpendapat, pemerintah tidak dapat menghiraukan layanan komputasi awan, terutama dengan semakin banyaknya perusahaan rintisan di Indonesia yang dianggap sebagai penunjang ekonomi di masa mendatang.

"Kita mengganti peran dengan tidak berfokus ke regulasi. Perusahaan rintisan dan anak muda paling malas [dengan] regulasi. Sekarang success rate perusahaan rintisan 5%, kalau diterapkan aturan yang berat akan membuat mereka makin sulit untuk sukses. Pemerintah jadi fasilitator.”

Sebelumnya, Amazon juga mengumumkan rencana untuk membuka pangkalan data untuk layanan komputasi awan Amazon Web Services (AWS) di Indonesia pada 2022.

Amazon memaparkan rencana membuka wilayah layanan kesembilan di Asia Pasifik yaitu Jakarta Region. Wilayah layanan tersebut rencananya terdiri dari tiga zona ketersediaan, yaitu infrastruktur fisik yang menjadi lokasi penyimpanan data layanan komputasi awan AWS.

Amazon menargetkan infrastruktur fisik di Jakarta Region mulai beroperasi paling cepat pada akhir 2021 atau paling lambat pada awal 2022.

Sebelum Jakarta, AWS telah memiliki delapan Region lain di Asia Pasifik yaitu Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo dan Hong Kong yang akan dibuka dalam waktu dekat. Secara global Aws memiliki 61 Availability Zone di 20 Region dan 12 Availability Zone baru di AWS Region di Bahrain, Hong Kong, Italia, dan Afrika Selatan akan beroperasi pada semester I/2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper