Rudiantara Optimistis Palapa Ring Bikin Layanan Data Seluruh Indonesia Menjadi Satu Harga

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 31 Agustus 2019 | 16:31 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melambaikan tangan ke awak media sebelum rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melambaikan tangan ke awak media sebelum rapat kerja dengan Komisi I DPR, di Jakarta, Senin (22/7/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sistem Komunikasi Kabel Laut Palapa Ring kurang terkenal di daerah perbatasan. Salah seorang warga perbatasan mempertanyakan manfaat dari Palapa Ring saat acara Seremoni Digital di Perbatasan, yang dilaksanakan oleh Kemenkominfo.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa hadirnya Palapa Ring mampu membuat harga layanan data dari ujung barat hingga ujung timur, menjadi satu harga.

Dia menuturkan saat ini harga pulsa per paket, di Timur lebih mahal dibandingkan di Jakarta. Dia mengatakan pada 2015 harga paket data di sana dua kali lipat lebih mahal dari harga paket di Jakarta.

Sayangnya, kata Rudiantara, dengan harga yang lebih mahal tersebut kualitas layanan yang diberikan justru lebih buruk. Menurut Rudiantara itu tidak adil.

“Manfaat dari Palapa Ring kita punya satu harga untuk pulsa,” kata Rudiantara di Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (31/8/2019).

Dia mengatakan dengan hadirnya Palapa Ring, harga seluruh Indonesia akan menjadi sama rata, meskipun secara kecepatan belum akan sebaik yang di Jakarta karena beberapa hal.

Diketahui seluruh proyek Palapa Ring saat ini telah rampung. Pemerintah hanya menunggu stabilisasi Palapa Ring sebelum dikomersialisasikan. Adapun dua proyek lainnya yaitu Ring Barat dan Ring Tengah telah rampung dan dikomersialkan. 

Rata-rata dari kuota 100 Gbps yang tersedia di Palapa Ring Barat hanya 21 Gbps yang terpakai dengan status kontrak, 2 Gbps terpakai dengan status ujicoba, 31 Gbps dengan status peminatan dan 46 Gbps belum terpakai. 

Kemudian Palapa Ring Tengah, yang belum lama dikomersilkan, diketahui satu proyek sudah memiliki status kontrak dan sisanya dalam status peminatan dan belum berstatus, dengan rata-rata 22,5 Gbps dalam status peminatan dan sisanya 77,5 masih kosong atau belum terpakai.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper