Memanfaatkan Sensor Hutan untuk Cegah Pembalakan Liar di Sumatra Barat

Rahmad Fauzan
Selasa, 30 Juli 2019 | 14:45 WIB
Topher White, Founder & CEO Rainforest Connection dengan alat The Guardian berteknologi Google AI yang diciptakannya.
Topher White, Founder & CEO Rainforest Connection dengan alat The Guardian berteknologi Google AI yang diciptakannya.
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — The Guardian, alat yang diciptakan oleh organisasi nirlaba asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang pencegahan pembalakan hutan, Rainforest Connection, dari pemanfaatan ponsel bekas, baterai, dan panel surya, berhasil merekam seluruh suara di dalam hutan seluas 5.140 hektar di daerah Sumatra Barat.

Founder & CEO Rainforest Connection, Topher White mengatakan The Guardian mampu merekam mulai dari suara binatang, gergaji mesin, sampai dengan truk pengangkut, dan mengirimkan suara-suara yang tertangkap ke ponsel pintar milik petugas patroli penjaga hutan secara real-time.

"Dengan begitu, The Guardian dapat membantu petugas patroli dan masyarakat sekitar untuk memantau keadaan hutan dan mencegah pembalakan liar," ujar White dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Selasa (30/7/2019).

Bekerja sama dengan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI, organisasi nirlaba yang melakukan kegiatan pendampingan masyarakat sekitar hutan, Rainforest Connection memasang sebanyak 12 unit The Guardian yang tersebar di 4 nagari (desa) di Sumatra Barat.

Desa-desa tersebut, antara lain; Nagari Sirukam, Nagari Pakan Rabaa Timur, Nagari Pakan Rabaa, dan Nagari Pasir Talang Timur. Di tiap nagari atau desa dipasang tiga alat di tiga titik berbeda dengan harapan dapat menjangkau seluruh area hutan.

Menurut data yang dihimpun oleh KKI WARSI, luas tutupan hutan di Sumatra Barat terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, dari awalnya seluas 61% pada tahun 2000 menjadi 53% pada tahun 2015. Sebagai langkah awal, Rainforest Connection memulai pemasangan The Guardian di hutan Bukik Basurek di Kabupaten Solok Selatan. 

Cara penggunaannya, alat yang dibuat oleh organisasi pemenang Google AI Impact Challenge 2018 tersebut diletakkan di atas pohon untuk merekam suara hutan menggunakan mikrofon dan mengirimkannya ke komputasi awan dengan teknologi AI TensorFlow.

Program Manager KKI WARSI, Rainal Daus, menilai alat tersebut sangat membantu masyarakat untuk memperkuat sistem pengamanan hutan. Dengan alat tersebut, lanjutnya, masyarakat dapat segera mengambil sikap jika terdeteksi aksi pembalakan liar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper