JNE Adopsi Sistem Gudang Data Otonom dari Oracle

Wike Dita Herlinda
Selasa, 23 Juli 2019 | 17:41 WIB
Wakil Presiden Teknologi PT. Tiki JNE Arief Rahardjo (kiri), Country Managing Director Oracle Indonesia Davian Omas (tengah), CIO Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Saiful Islam (kanan)./Oracle
Wakil Presiden Teknologi PT. Tiki JNE Arief Rahardjo (kiri), Country Managing Director Oracle Indonesia Davian Omas (tengah), CIO Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Saiful Islam (kanan)./Oracle
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menerapkan teknologi autonomous data warehouse cloud dari Oracle, guna mengatasi tantangan industri ekspedisi di tengah maraknya geliat bisnis dagang-el di Tanah Air.

Teknologi tersebut dilengkapi dengan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan sistem pembelajaran mesin (machine learning/ML) sebagai tambahan dari sistem komputasi awan Oracle Management Cloud yang telah digunakan oleh JNE.

“Setelah proyek pilot pertama, JNE dapat merasakan manfaat signifikan dan memutuskan untuk memperluas penggunaan autonomous database,” papar Oracle dalam siaran persnya, Selasa (23/7/2019).

Saat ini, lanjut mereka, JNE dapat menyediakan gudang data mereka dalam waktu kurang dari 1 jam, memperoleh informasi lebih cepat untuk keputusan bisnis yang lebih cepat, dan pada saat yang bersamaan memungkinkan tenaga kerjanya menjadi lebih tanggap untuk melakukan berbagai macam laporan, kapan saja diperlukan.

Sekadar catatan, kebangkitan industri dagang-el di Indonesia berkontribusi pada meningkatnya permintaan dalam layanan pengiriman impor yang sensitif terhadap waktu.

Dengan demikian, pertumbuhan ini juga telah memperluas ruang lingkup JNE dari pengiriman paket kecil dan dokumen ke transportasi besar, logistik, dan layanan distribusi.

Saat ini, JNE telah hadir di seluruh kota besar maupun kecil di Indonesia, dengan lebih dari 40.000 karyawan dan lebih dari 6.000 lokasi layanan (loket/kios) dengan titik lokasi yang terus bertambah,

Dikarenakan berfokus pada pengiriman bervolume tinggi dengan nilai yang rendah, JNE memerlukan platform data yang kuat dan mampu menyesuaikan  dengan volume yang ada, selain itu dapat menyediakan akses yang akurat, waktu riil dan cepat ke berbagai informasi untuk keperluan laporan pengiriman, status pelacakan, dan permintaan B2B.

“Hal ini sangatlah penting pada musim perayaan, ketika layanan pengiriman dalam keadaan tinggi dan mencapai puncaknya. Ini juga berarti bahwa JNE harus selalu memastikan sistem berjalan dengan baik setiap saat, untuk kelancaran bisnis dan layanan bagi pelanggan mereka,” papar Oracle.

Tantangan lain yang dihadapi JNE adalah dalam mengumpulkan data secara langsung dan cepat oleh karyawannya, memangkas waktu proses dibagian TI-nya dan meningkatkan produktivitas dan kecepatan tenaga kerja, sehingga memungkinkan para karyawannya dapat fokus dalam mengelola manajemen pelanggannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper