Opensignal: Pembangunan Infrastruktur Indosat Mulai Membuahkan Hasil

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 22 Juli 2019 | 13:25 WIB
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat
Logo Indosat Ooredoo di kantor pusat PT Indosat Tbk./Indosat
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Opensignal menyampaikan pembangunan infrastruktur telekomunikasi menjadi penyebab Indosat Ooredoo mencatatkan perbaikan kualitas jaringan pada beberapa matrik di penelitian Opensignal Juni 2019.

Rob Lerner, Vice President Sales APAC Opensginal, menduga Indosat terus menggenjot pembangunan infrastruktur telekomunikasi di sejumlah titik tempat Opensignal melakukan penelitian.

Hal tersebut, sambungnya, menyebabkan Indosat mengalami perbaikan pada matrik pengalaman rata-rata unduh, latency dan pengalaman konsumen dalam menonton video pada laporan Opensignal  Juli 2019 dibandingkan dengan penelitian sebelumnya pada Desember 2018. 

“Sejumlah kota yang diteliti Opensignal, Indosat berada dalam tataran yang kompetitif meskipun secara nasional tidak bagus. Kemungkinan Indosat membangun investasi di kota-kota tempat penelitian dilakukan,” kata Rob di Jakarta beberapa waktu lalu.

Rob menambahkan perhitungan dilakukan secara real time melalui aplikasi. Dia menjelaskan dalam melakukan perhitungan, pihaknya juga mempertimbangkan teknologi, paket layanan data dan perangkat.

Semua data yang diterima akan dihitung dengan tekonologi perhitungan sehingga keluar angka yang representatif.

Sebelumnya,  Opensignal, sebuah perusahaan swasta yang mengkhususkan diri dalam pemetaan cakupan nirkabel, telah menganalisis pengalaman pelanggan seluler mulai 1 Februari—1 Mei 2019, untuk menilik kinerja lima operator utama di Indonesia.

Penelitian Opensignal melibatkan 3,3 juta perangkat, dengan total pengukuran sebanyak 4,5 miliar kali dan dilakukan di 16 kota. 

Adapun ke 16 kota tersebut yaitu, Bandar Lampung, Batam, Denpasar, Depok, Jakarta, Kota Bandung, Kota Bekasi. Kota Bogor dan Kota Tangerang. Kemudian, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Surabaya, Kota Yogyakarta, Makasar, dan Medan.  

Hasilnya, berdasarkan laporan Opensignal Juli 2019, kecepatan rata-rata pengunduhan Indosat Ooredoo sebesar 4,8 Mbps, naik 1,6 Mbps dibandingkan laporan sebelumnya pada Desember 2018.

Adapun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tumbuh 1,7 Mbps dari 3,18 Mbps pada Juni 2018.  Kemudian untuk kecepatan unggah 4G, kecepatan Indosat Ooredoo tercatat sekitar 3 Mbps, naik 0,34 Mbps dibandingkan akhir 2018.

Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha mengatakan pihaknya terus menggenjot pembangunan BTS khususnya dalam 3 bulan terakhir atau sejak April 2019. Diketahui pada tahun ini Indosat Ooredoo menargetkan mengoperasikan 18.000 BTS 4G baru.

Langkah ini dilakukan, kata Vikram, untuk menghadirkan pengalaman internet yang semakin baik bagi para pelanggan dan meningkatkan cangkupan menjadi 87% dari populasi.

“Dalam 3 bulan terakhir kita lebih cepat lagi dalam membangun site baru, BTS, backhaul dan lain-lain sehingga kualitas layanan kami menjadi lebih baik,” kata Vikram kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Vikram menambahkan selain BTS, dengan belanja modal sebesar hampir Rp10 triliun yang dianggarkan pada tahun ini, perseroan juga fokus untuk meningkatkan kapasitas jaringan di sejumlah kawasan yang memiliki trafik padat seperti Pulau Jawa lewat fiberisasi.

Hanya saja Vikram tidak menyebutkan secara spesifik daerah-daerah yang menjadi fokus pembangungan jaringan Indosat.

Namun, argumentasi berbeda dengan argumen analis dan pengamat telekomunikasi.Etta Rusdiana Senior Market Analyst Kresna Sekuritas berpendapat bahwa kenaikan kecepatan data tidak selalu didorong oleh peningkatan kapasitas jaringan, namun juga jumlah pengguna.

Menurutnya, layanan data akan menjadi cepat jika jumlah pengguna layanan di suatu tempat sedikit, sehingga trafik menjadi lebih longgar.

Adapun dari kasus peningkatan kecepatan rata-rata pengunduhan di Indosat, Etta berpendapat hal tersebut disebabkan  perpaduan antara peningkatan kualitas jaringan  dan berkurangnya jumlah pelanggan pada kuartali I/2019.

“[peningkatan kecepatan data] Indosat kombinasi antara jaringan nambah dan [jumlah] pelanggan turun. Bisa dilihat laporan  kuartal I/2019 dibandingkan dengan kuartal I/2018,” kata Etta.

Senada, Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi juga menduga bahwa peningkatan kecepatan Internet di Indosat disebabkan oleh jumlah pelanggan yang terpangkas, akibat regulasi regristrasi kartu perdana.  

“Kalau indosat memang ada indikasi penurunan jumlah pengguna. Makanya sekarang tidak lagi di posisi kedua [jumlah pelanggannya] di bawah Telkomsel,” kata Heru.

Sebelumnya, dalam laporan keuangan Indosat Ooredo pada kuartal 1/2019 disebutkan bahwa jumlah pelanggan Indosat pada kuartal I/2019 sebesar 53,3 juta pelanggan merosot sebesar 44,6% dibandingkan dengan kuartal I/2018 yang sebanya 96,2 juta jiwa.

Diketahui penurunan basis pelanggan disebabkan oleh implementasi aturan terkait registrasi kartu perdana yang diterapkan pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper