Pandi Bidik 800.000 Pengguna Luar Negeri, Ini Strateginya

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 18 Juli 2019 | 08:28 WIB
Internet/Ilustrasi
Internet/Ilustrasi
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu upaya Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (Pandi) dalam mengejar target 800.000 pengguna pada 2019 adalah bekerja sama dengan regristrar luar negeri.

Gunawan Tyas Jatmiko, Manajer Pemasaran dan Komunikasi Pandi, mengatakan bahwa salah satu skema kerja sama dengan regristrar luar negeri yang sedang dikaji adalah dengan menjual domain .id secara  bulk, deborongan atau bill dengan jumlah minimal transaksi sebanyak 400.000 domain.

Dia mengatakan jika cara ini dilakukan, kemungkinan target 800.000 domain. id dapat tercapai dengan cepat. Kemudian jika regristrar mampu menjual lebih dari 1 juta domain, maka dia akan diberikan insentif dan harga khusus.  

Dia menjelaskan jika dijual satuan harga sewa  domain. id mencapai  Rp157.500/ tahun, dengan cara grosir harga domain diberi potongan harga menjadi di bawah Rp100.000/ tahun sehingga distributor luar negeri tertarik untuk bekerja sama.  

Namun, metode bulk ini juga memiliki risiko yaitu merosotnya jumlah pengguna aktif pada tahun selanjutnya akibat pengguna tidak memperpanjang domainnya ataupun regristrar tidak mampu menjual domain yang telah mereka borong sehingga tidak terpakai.  

“Jadi seperti mercusuar, pertama kali langsung tinggi penjualannya namun tahun selanjutnya mulai merosot. Itu kami harus pikirkan cara menstabilkannya” kata Gunawan.

Selain dengan bulk, kata Gunawa, ada juga skema lelang nama domain, dengan menawarkan nama-nama domain cantik kepada Regristrar luar negeri. Namun, cara ini pun masih dikaji. 

Gunawan masih mencari tahu apakah tujuan dari Pandi mencari keuntungan atau volume, karena jika fokusnya keuntungan cara lelang akan lebih menghasilkan dengan konsekuensi pertumbuhan volume plenggan lebih lambat. Adapun dengan cara bulk sebaliknya. 

"Kami masih kaji, baik itu cara bulk atau tender [lelang]," kata Gunawan. 

Pandi menargetkan pertumbuhan pengguna domain.id hingga 800.000 hingga akhir 2019 atau naik 174% dibandingkan pencapaian tahun lalu. 

Pandi adalah menggenjot pengenalan produk atau brand awareness dan ekspansi ke luar negeri. Pandi menargetkan kontribusi dari luar negeri mencapai 50% dari total domain.id pada 2019.  

Pandi menilai ekspansi ke luar negeri yang dilakukan selama ini kurang optimal. Hasilnya, dari total 318.090 domain yang telah digunakan, hanya 4% atau sekitar 13.964 domain yang berasal dari luar negeri. Angka ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan domain Montenegro (.me) yang mencapai 800.000-an, padahal jumlah penduduk negara tersebut sekitar 100.000-an.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper