Survei Qualcomm: Aplikasi Digital Kurangi Dampak Bencana

Rahmad Fauzan
Rabu, 17 Juli 2019 | 13:33 WIB
Tampilan aplikasi Spekun di smartphone pengguna solusi bike sharing di Universitas Indonesia (UI). Aplikasi ini memanfatkaan layanan Narrow Band-Internet of Things PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)./dok. Telkomsel
Tampilan aplikasi Spekun di smartphone pengguna solusi bike sharing di Universitas Indonesia (UI). Aplikasi ini memanfatkaan layanan Narrow Band-Internet of Things PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)./dok. Telkomsel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Hasil studi Qualcomm Incorporated, melalui inisiatif Wireless Reach dan Atma Connect, menyebutkan penggunaan aplikasi digital bernama AtmaGo dalam penanggulangan bencana telah mengurasi risiko dampak bencana terhadap kesehatan dan memperpanjang usia, serta mengurasi kerugian ekonomi akibat bencana.

 AtmaGo merupakan aplikasi mitigasi bencana yang diluncurkan oleh Atma Connect melalui kerja sama dengan Qualcomm Incorporated melalui inisiatif Qualcomm Wireless Reach yang menjadi semacam jejaring sosial bagi komunitas yang bisa diakses melakui aplikasi android atau pun situs jejaring.

 Adapun, Meena Palappian selaku Pendori dan CEO Atma Connect mengungkapkan, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Qualcomm dengan melibatkan pengguna aplikasi mitigasi bencana Atmago, sebanyak 68% pengguna yang mengikuti survei melaporkan bahwa mereka berbagi informasi menggunakan AtmaGo.

"Rata-rata, mereka membagikan postingan kepada 28 pengguna lainnya, sehingga berita dan informasi terkait dengan bencana dapat tersebar secara cepat dan efisien," ujarnya dalam forum diskusi bertajuk Kepaduan Sosial dan Ketahanan: Inovasi Dalam Persiapan, Penanggulangan dan Pemulihan Bencana di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

 Hasil survei juga mengungkapkan sebanyak 79% pengguna memberi penilaian Bermanfaat dan Sangat Bermanfaat kepada aplikasi AtmaGo dalam menghubungkan mereka ke dunia luar.

 Lebih jauh, sebanyak 30% pengguna yang menerima peringatan dari AtmaGo menganbil tindakan pencegahan, seperti memindahkan barang berharga, memperingatkan warga lainnya, dan melakukan evakuasi.

 Adapun, pemberdayaan warga yang dilakukan oleh aplikasi AtmaGo untuk melakukan tindakan efektif ketika terjadi bencana juga berpotensi mengurangi tingkat penyakit dan angka kematian yang disebabkan oleh bencana sebesar 643 tahun usia sehat yang hilang per 100.000  jiwa berdasarkan tahun hidup yang hilang akibat Kematian Dini dan Disabilitas Karena Sakit.

 Kerusakan properti akibat bencana juga berhasil diminimalisasi oleh peringatan darurat AtmaGo. Dikatakan, aplikasi tersebut berhasil menyelamatkan sekita Rp4 juta per rumah tangga per tahun di daerah Jakarta.

 Aplikasi ini juga digunakan pada saat terjadi peristiwa gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Sulawesi, Lombik, Jawa, dan Sumatra pada 2018. AtmaGo dikatakan telah membantu warga korban bencana dalam menemukan kerabat, mendirikan tenda evakuasi, membersihkan persediaan air, dan menyediakan kesempatan menjadi sukarelawan, serta penggalangan pemulihan bencana.

 Adapun, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di sepanjang tahun 2017, Indonesia menghadapi 2.341 bencana alam, yang menyebabkan terjadinya evakuasi terhadap 3,49 juta penduduk, kerusakan terhadap sekitwr 50.000 rumah dan fasilitas publil, dan 377 kematian.

  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper