Indonesia dan Arab Saudi Kembangkan Aplikasi Umrah, Menkominfo Rudiantara Jamin Tak Ganggu Bisnis Biro Perjalanan

Stefanus Arief Setiaji
Jumat, 5 Juli 2019 | 16:39 WIB
Menkominfo Rudiantara (kanan) saat memberikan keterangan di Riyadh, Arab Saudi./Istimewa
Menkominfo Rudiantara (kanan) saat memberikan keterangan di Riyadh, Arab Saudi./Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika memastiakn kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi dalam pengembangan aplikasi umrah digital, tidak menganggu pasar biro perjalanan.

Dalam keterangan resminya dari Riyadh, Arab Saudi yang dikutip Jumat (5/7/2019), Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa pengembangan startup aplikasi umrah digital akan digarap bersama oleh Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi.

Hal itu disampaikan Rudiantara dalam sesi press conference usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU) kolaborasi di Riyadh.

“Situasinya sama saja dengan biro travel yang dulu ada, sekarang juga masih ada ketika bisnisnya bergeser ke ranah online. Hanya saja sekarang menjadi merchant-nya Traveloka dan platform lainnya. Jadi tergantung pasarnya, ada pasar yang retail, ada yang non-retail. Tidak perlu khawatir,” ujarnya.

Co-founder Tokopedia, Leontinus Alpha Edison menyatakan bahwa kehadiran Tokopedia adalah untuk memberikan solusi yang end to end dengan mengumpulkan permasalahan terlebih dahulu.

Hal itu sejalan dengan visi misi Tokopedia yang ingin melakukan pemerataan pengusaha digital.

“Tokopedia sejak awal selalu berpartner dengan berbagai pihak karena kita ingin maju bersama. Kita ingin membangun jembatan, bukan dinding penghalang,” tegas Leontinus.

Dalam implementasinya, Tokopedia akan bekerja bersama-sama dengan Traveloka melalui jalur maupun Government to Government (G to G) maupun Business to Business (B to B) dengan pebisnis online di Arab Saudi.

Pengembangan Umrah Digital akan fokus pada tiga aspek yang bisa diefisiensikan dengan mengimplementasikan teknologi dan membangun partnership dengan pihak lain.

“Kita akan mengembangkan pengalaman mulai dari pre-departure atau persiapan di Indonesia, kemudian saat mereka tiba di sini (Arab Saudi), dan setelah selesai umrah,” tambah Leontinus.

Umrah digital ini bisa menjadi pilihan alternatif biro travel yang memberikan jaminan keamaan dan kenyamanan. Masyarakat tidak perlu ragu karena pengelolaannya transparan dan bisa dipantau secara online.

Selama ini tantangan pengelolaan umrah dengan minat jemaah yang besar adalah masih adanya biro travel yang tidak bertanggung jawab dan melakukan penipuan. Inilah salah satu hal yang ingin diantisipasi pemerintah melalui pengembangan Kolaborasi Digital Indonesia-Arab Saudi.

Harapannya, keberadaan startup ini semakin memudahkan jamaah Indonesia yang ingin melakukan perjalanan umrah termasuk pengurusan akomodasi, pemilihan fasilitas hingga pengurusan visa.

Integrasi sistem mulai dari keuangan, perjalanan, hingga pengiriman barang akan menciptakan transparansi tata kelola umrah yang menguntungkan jamaah Indonesia sekaligus mendorong terciptanya kompetisi yang sehat antar biro travel umrah dalam menyediakan layanan yang maksimal bagi jamaah.

Pengembangan startup umrah digital menjadi fokus pertama realisasi MoU kolaborasi digital Indonesia-Arab Saudi.

Beberapa tahapan mulai dilakukan dua unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia dan Traveloka, termasuk penyiapan prototipe-nya. Kolaborasi Indonesia-Arab Saudi dalam mewujudkan startup aplikasi umrah ini juga membahas beberapa hal mulai dari bentuk kerja sama dan model investasi, rencana pengembangan produk, layanan untuk solusi umrah, hingga kemungkinan adanya pemberdayaan, pengembangan dan keterlibatan di sektor UKM.

Bagi pemerintah Arab Saudi, pengembangan startup akan menguatkan diversifikasi ekonomi demi percepatan pencapaian visi Arab Saudi 2030.

Salah satunya dengan menciptakan ruang inovasi dan investasi generasi muda Arab Saudi serta meningkatkan kompetensi di bidang industri digital yang melibatkan sektor UKM. Sementara bagi Indonesia, aplikasi ini bisa mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper