Mayoritas Penduduk Indonesia Tak Percaya Layanan Digital

Rahmad Fauzan
Rabu, 26 Juni 2019 | 16:21 WIB
Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee./dok. Rahmad Fauzan
Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee./dok. Rahmad Fauzan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia terhadap layanan digital hanya mencapai 44%.

Studi dari Microsoft dan International Data Corporation (IDC) Asia Pasifik berjudul Understanding Consumer Trust in Digital Services in Asia Pasific mengatakan hasil tersebut seiring dengan tumbuhnya kesadaran konsumen akan risiko keamanan siber dan privasi data pribadi mereka.

Haris Izmee, Presiden Direktur Microsoft Indonesia mengatakan, dari tingkat kepercayaan konsumen tersebut, terlihat ada kesenjangan antar konsumen yang cukup besar dan perlu diatasi.

"Sebagian besar konsumen belum memercayai organisasi dalam mengelola data mereka. Untuk itu, kami mendorong pemimpin bisnis untuk lebih memahami faktor-faktor pendorong kepercayaan konsumen," kata Haris dalam acara pemaparan hasil studi Understanding Consumer Trust in Digital Services in Asia Pasific di Jakarta, Rabu (26/6).

Adapun, studi tersebut dilakukan melalui survei kepada 457 konsumen di Indonesia yang diminta untuk memberikan pendapat mereka tentang lima elemen kepercayaan saat menggunakan layanan digital yang digagas oleh IDC dan Microsoft, meliputi privasi, keamanan, keandalan, etika, dan ketaatan.

Selain angka 44% kepercayaan konsumen, studi ini mengungkapkan konsumen merasa kelima elemen kepercayaan tersebut di atas hampir sama pentingnya bagi mereka.

Namun demikian, secara khusus untuk sektor keamanan, privasi, dan etika, muncul sebagai ketiga elemen terpenting. Untuk keamanan, sebanyak 87% konsumen menilai sektor tersebut penting; sektor privasi, sebanyak 86% konsumen menganggapnya penting; dan sektor etika, sebanyak 85% konsumen menganggap sektor tersebut penting.

Selain itu, konsumen memiliki harapan kepercayaan tinggi terhadap lembaga jasa keuangan, dan diikuti oleh lembaga pendidikan serta organisasi layanan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper