Bersihkan Sampah, Indonesia Adopsi Teknologi Dari Belanda

Yanuarius Viodeogo
Kamis, 16 Mei 2019 | 23:17 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia segera mengaplikasikan teknologi river clean up system yang berasal dari Belanda untuk menangani sampah plastik.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, sebagai langkah awal KLHK akan berkoordiansi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk diadopsi teknologi dan diproduksi ulang secara massal di Indonesia. 

"Yang penting diriset dulu, inikan alatnya dari Belanda belum buatan kita. Nanti BBPT akan teliti," kata Siti dari siaran pers KLHK dikutip Bisnis, Kamis (16/6/2019).  

Pada tahap awal, penggunaan awal untuk membersihkan 14 sungai di DKI Jakarta dengan target ke depan di wilayah-wilayah yang mengalami pencemaran sampah plastik berat seperti Bali juga. 

RCS ini akan mengekstraksi sampah plastik yang mengalir di sungai, menampungnya dalam kantong-kantong besar melalui conveyor belt, dibawa ke tepi sungai untuk diangkut ke tempat penampungan sementara untuk dipilah dan di daur ulang agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin sedikit. 

Seluruh sistem RCS digerakan dengan tenaga listrik panel surya yang terpasang di atap RCS. Ada 14 belas kantong besar untuk menampung sampah. 

Alat RCS ini diketahui biaya pembuatannya perunit seharga 200-300 ribu euro atau Rp5 milyar. Kapasitas pembersihan sampah dari alat ini mencapai 10 ton per shift, sehingga kalau satu hari dibagi menjadi 3 shift, maka dalam sehari dapat membersihkan sampah sebanyak 30 ton untuk setiap unitnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper