SAP dan Apple Garap Aplikasi Bisnis untuk iOS dan Mac

Rahmad Fauzan
Kamis, 9 Mei 2019 | 08:41 WIB
CEO Apple Tim Cook memperkenalkan iPad Pro terbaru di Brooklyn, New York, AS, Selasa (30/10)./Reuters-Shannon Stapleton
CEO Apple Tim Cook memperkenalkan iPad Pro terbaru di Brooklyn, New York, AS, Selasa (30/10)./Reuters-Shannon Stapleton
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Apple dan salah satu perusahaan perancang perangkat lunak bisnis asal Jerman, SAP, bekerja sama dalam mengembangkan sebuah aplikasi mobile khusus bisnis dengan menggunakan machine learning (ML) buatan Apple.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (8/5), dengan dukungan teknologi realitasi tertambah atau augmented reality (AR), aplikasi tersebut dapat melakukan berbagai macam tugas-tugas yang berkaitan dengan bisnis menggunakan iPhone atau pun iPad seperti melakukan pengisian stok dengan akurat atau perbaikan mesin.

Adapun, SAP sudah bekerja sama denga Apple sejak 2016 silam ketika keduanya mengembangkan aplikasi mobile yang didesain khusus (native) untuk sistem operasi iOS milik Apple. SAP telah mengembangkan aplikasi native iOS untuk produk peranti lunak sumber daya manusia dan pengelolaan pengeluaran.

Aplikasi asli yang dikembangkan untuk perangkat keras dan perangkat lunak Apple memungkinkannya untuk dapat beroperasi lebih mulus di sistem operasi iOS, daripada aplikasi berbasis web atau pun aplikasi berbasis komputasi awan yang didesain untuk bekerja di berbagai macam platform.

Kerja sama strategis antara kedua perusahaan kini diperluas ke produk aplikasi lain milik SAP, termasuk aplikasi pengadaan. Selain itu, produk yang dikembangkan bersama rencananya juga bisa digunakan secara native di komputer Mac produksi Apple.

Chief Executive SAP Bill McDermot dan CEO Apple Tim Cook mengatakan dengan menggunakan teknologi CORE ML buatan Apple memungkinkan korporasi mendesain aplikasi yang dikustomisasi di platform SAP Leonardo.

"Hal inilah yang coba disadari oleh perusahaan, dan saya pikir kami sudah dekat dengan hal tersebut," ujar Cook.

SAP, yang berbasis di Walldorf, Jerman, tengah menggeser strategi dari perusahaan penyedia peranti lunak yang bekerja di latar proses bisnis ke produk yang lebih fokus pada pengguna akhir. Perubahan strategi ini didukung oleh akuisisi perusahaan atas Qualtrics, perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bisnis pemantauan sentimen konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper