Huawei Perkirakan Ada 2,8 Miliar Pengguna 5G pada 2025

Syaiful Millah
Kamis, 18 April 2019 | 20:34 WIB
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Ilustrasi teknologi 5G./REUTERS-Yves Herman
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan raksasa teknologi Huawei memprediksi bahwa akan ada 2,8 miliar pengguna teknologi jaringan generasi kelima (5G) pada 2025 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Deputy Chairman Huawei, Ken Hu dalam gelaran Global Analyst Summit ke-16 di Shenzhen, China yang dihadiri oleh ratusan analis, opinion leader, dan perwakilan media dari berbagai industri.

“Dunia cerdas telah hadir. Kita semua bisa merasakannya bahwa industri teknologi informasi dan komuniktasi hari ini dihadapkan dngan berbagai peluang perkembangan yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Teknologi 5G hadir lebih cepat dari yang kita kira dengan perkembangan pesat dari perangkat maunpun jaringan,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (18/4/2019).

Adopsi teknologi 5G diprediksi akan makin pesat dalam 3 tahun ke depan. Hal ini diyakini sebagaimana perkembangan teknologi jaringan sebelumnya yang juga tumbuh pesat dengan penggunaan mencapai 500 miliar orang untuk era 3G dan 4G.

Huawei sendiri, sebagai perusahaan pengembang teknologi telah mengantongi 40 kontrak komerisal terkait dengan jaringan 5G dengan berbagai partner strategis dan mengapalkan lebih dari 60.000 BTS 5G di seluruh dunia.

Selain itu, penggunaan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) terus meningkatkan adopsi komputasi awan dalam sektor komersial. Hal lain yang mendorong pertumbuhan ini adalah pengalaman digital pengguna yang terfragmentasi karena ketersediaan berbagai perangkat dan aplikasi.

Direktur Institut Riset Strategis Huawei William Xu mengatakan bahwa perusahaannya kini tengah menyongsong era inovasi 1.0 yang berfokus pada penemuan dan terobosan berorientasi visi, termasuk didalamnya adalah pengembangan teknologi 5G secara intens.

“Institut Riset Strategis Huawei akan berfokus terhadap teknologi mutakhir dalam lima tahun ke depan. Setiap tahun kami menginvestasikan US$300 juta untuk mendanai riset akademis tentang keilmuan dasar dan teknologi serta inovasi. Hal tersebut merupakan bagian penting dari upaya riset perusahaan,” kata Xu.

Dia juga menekankan Huawei yang akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti universitas dan institusi riset untuk mendorong inovasi teknologi, yang pada akhirnya akan berdampak langsung terhadap industri dan dunia secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper