Oracle Autonomous Database Bikin Korporasi Lebih Bebas Berinovasi

Dewi Andriani
Selasa, 26 Maret 2019 | 14:56 WIB
Paparan tentang Oracle Autonomous Database dalam Oracle Open World Singapore./Bisnis-Dewi Andriani
Paparan tentang Oracle Autonomous Database dalam Oracle Open World Singapore./Bisnis-Dewi Andriani
Bagikan

Bisnis.com, SINGAPURA — Sejumlah perusahan di Asia memilih menggunakan Oracle Autonomous Database karena dinilai dapat mempercepat inovasi, meningkatkan efisiensi, serta dinilai mampu melindungi data yang dimiliki.

Pawarit Ruengsuksilp, Analis Pengembangan Bisnis Forth Smart mengatakan bahwa saat ini perusahaan mampu melakukan 2 juta transaksi per hari dengan mengoperasikan lebih dari 120.000 mesin penjual otomatis yang menggunakan Oracle Autonomous Data Warehouse.

Sistem tersebut telah memberikan perubahan nyata yang lengkap bagi perusahaan sebab para pelanggan dapat melakukan berbagai hal seperti mengisi pulsa dan dompet elektronik, serta mentransfer uang dengan lebih efisien.

“Dengan Autonomous Database, kami dapat menghasilkan penghematan waktu ke dalam jaringan mesin penjual otomatis kami, padahal sebelumnya ini akan memakan waktu 2—3 hari,” ujarnya dalam Oracle Open World Singapore, Selasa (26/3/2019).

Kondisi ini tentu saja memberikan dampak signifikan pada seluruh laporan keuangan perusahaan. Selain itu, mereka juga mampu melakukan segmentasi yang kompleks dan analitik prediktif.

“Pemanfaatan isistem ini yang memungkinkan kami untuk lebih memfokuskan upaya kami pada inovasi,” tuturnya.

Sementara itu, Louis Mah, Direktur Teknologi Informasi Hong Kong Maxim's Group mengatakan bahwa saat ini perusahaannya memasarkan lebih dari 70 merek di wilayah Hong Kong dan Makau, China, serta Asia Tenggara di lebih dari 1.300 gerai. Dengan jumlah yang begitu besar, data memegang peranan yang sangat penting.

“Namun, dengan lebih dari 600.000 catatan transaksi per hari di Hong Kong saja, sulit bagi kami untuk melakukan pencatatan dengan cepat,” ucapnya.

Untuk itulah perusahaan memanfaatkan Autonomous Data Warehouse dan Oracle Analytics Cloud, yang  digabungkan dengan detail dari sistem ERP. Sistem tersebut memungkinkan mereka mendapatkan informasi dengan cepat, khususnya mengenai kebiasaan dan perilaku konsumen

“Ini penting, terutama karena kami ingin berekspansi ke Cina Daratan dan lebih jauh lagi ke Asia Tenggara,” tambahnya.

Steve Chang, Chief Information Officer Kingold mengatakan, sebelum menggunakan Autonomous Data Warehouse dan Oracle Analytics Cloud, perusahaan harus membayar mahal dan sangat bergantung pada pembelian laporan dari pihak ketiga.

“Sekarang, kami dapat melakukan sebagian besar penelitian dan analisis sendiri. Output-nya juga sangat membantu tim penjualan kami berbasis data dan mengidentifikasi properti mana untuk menargetkan pelanggan yang tepat, yang sebelumnya hanya menggunakan naluri mereka untuk membuat keputusan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper