AI Serap US$35,8 Miliar Dari Dunia Industri Tahun Ini

Rahmad Fauzan
Rabu, 13 Maret 2019 | 18:51 WIB
Pembaca berita stasiun televisi Xinhua Qiu Hao berdiri di samping layar yang menampilkan pembaca berita virtual Artificial Intelligence (AI) yang didasarkan pada dirinya, di sebuah booth dalam pameran World Internet Conference (WIC) di Wuzhen, Zhejiang, China, Rabu (7/11)./Qianlong.com-E.Xiaoying via Reuters
Pembaca berita stasiun televisi Xinhua Qiu Hao berdiri di samping layar yang menampilkan pembaca berita virtual Artificial Intelligence (AI) yang didasarkan pada dirinya, di sebuah booth dalam pameran World Internet Conference (WIC) di Wuzhen, Zhejiang, China, Rabu (7/11)./Qianlong.com-E.Xiaoying via Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – International Data Corporation (IDC) memperkirakan pengeluaran dunia industri untuk teknologi artificial intelligence (AI) secara global mencapai US$35,8 miliar pada 2019, atau naik 44% dari 2018.

Dengan agresifnya dunia industri berinvestasi di teknologi AI, diperkirakan sampai dengan 2022 jumlah pengeluaran tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$79,2 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) 38% selama periode 2018 – 2022.

Adapun, besaran nilai pengeluaran dunia industri untuk penerapan teknologi AI dipimpin oleh industri-industri ritel, di mana sektor tersebut disebutkan berencana menginvestasikan US$5,9 miliar untuk penerapan teknologi solusi.

Adapun, perbankan menjadi sektor kedua yang diprediksi mengeluarkan biaya besar untuk penerapan teknologi AI. IDC meramalkan tahun ini sektor perbankan akan mengeluarkan biaya sebesar US$5,6 miliar.

Selanjutnya, sektor lain seperti kesehatan dan manufaktur disebutkan akan masuk ke dalam 5 besar sektor yang menghabiskan banyak biaya untuk AI.

Selain itu, lebih detil IDC mengungkapkan pengeluaran terbesar dunia industri tahun ini untuk teknologi AI akan digunakan untuk beberapa use cases, yaitu customer service agent (US$4,5 miliar), sales process recomendation dan otomatisasi (US$2,7 miliar), dan automated threat intelligence serta sistem pencegahan (US$2,7 miliar).

Selebihnya, untuk use cases AI lainnya seperti automative preventative maintenance, sistem diagnosa dan treatment, analisa fraud dan investigasi, intelligent process automation, dan program advisors serta sistem rekomendasi, diperkirakan bakal menyerap dana dari dunia industri sebesar US$2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper