Laporan dari Barcelona : 5G Bakal Topang Industri 4.0

Tegar Arief
Rabu, 27 Februari 2019 | 02:10 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, BARCELONA - Teknologi generasi kelima atau 5G dinilai akan mampu menjadi penunjang implementasi industri 4.0 yang saat ini tengah menjadi fokus pemerintah.

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Alex J. Sinaga mengatakan, 5G bisa dimanfaatkan dalam aktivitas manufaktur karena mampu memudahkan kinerja operator di pabrik.


"Misalnya peralatan ini ada kerusakan atau ada kendala itu bisa dideteksi dengan 5G. Jadi yang paling memungkinkan 5G ini untuk industri 4.0," kata dia di sela-sela MWC 2019 di Barcelona, Senin (25/2), waktu setempat.

Secara bertahap, 5G akan menjadi tulang punggung industri. Hal ini juga telah diterapkan oleh banyak negara. Misalnya kendaraan otonom atau keterlibatan robot dalam penanganan pasien di dunia medis.

"Itu sudah ada yang menggunakan. Tapi untuk saat ini di Indonesia dari sisi regulasi kan masih belum. Jadi memang masih panjang," imbuhnya.

Telkom melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) memang cukup agresif mengembangkan teknologi 5G. Telkomsel menjadi operator seluler pertama yang melakukan demonstrasi keandalan teknologi 5G pada ajang Asian Games yang digelar tahun lalu.

Pada gelaran uji coba tersebut, Telkomsel memamerkan beberapa implementasi teknologi yang membutuhkan jaringan 5G sebagai penyokong koneksi utama misalnya kendaraan otonom dan robotika. Hasil pengujian tersebut dikabarkan mencapai kecepatan hingga 16 Gbps.

Tahun ini, perseroan akan mulai melakukan uji coba virtualisasi 5G. Vice President Technology and System Telkomsel Ivan Cahya Permana menjelaskan, pihaknya menyusun peta jalan untuk implementasi teknologi 5G. Tahun ini, uji coba virtualisasi akan dilakukan di kawasan Jakarta.

"Jakarta tahun ini sudah. Karena untuk bisa mengimplementasikan 5G memang butuh virtualisasi dulu dan sekarang kami sedang memulai," kata dia. Dalam peta jalan yang disusun, perseroan menargetkan dalam jangka waktu 5 tahun telah memiliki virtualisasi atau produk dari teknologi 5G.

Namun pengembangan teknologi jenis ini diprioritaskan untuk kebutuhan industri atau nonritel. Adapun kebutuhan ritel yang bisa dipenuhi dengan teknologi 5G adalah home broadband

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Tegar Arief
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper