Kapasitas Pabrik Vivo Tiga Kali Lipat Pangsa Pasar

Dhiany Nadya Utami
Selasa, 11 Desember 2018 | 07:28 WIB
Model memperlihatkan ponsel pintar Vivo V11 Pro saat peluncurannya di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Model memperlihatkan ponsel pintar Vivo V11 Pro saat peluncurannya di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Vivo Mobile Indonesia meningkatkan kapasitas produksi ponsel pintar di Indonesia hingga mencapai tiga kali lipat pangsa pasar bulanan vendor asal China tersebut di Tanah Air.

Vivo megumumkan perluasan pabrik perakitan ponsel di Cikupa, Tangerang hingga bisa memproduksi 800.000 unit ponsel per bulan pada 2019.

General Manager for Brand and Activation PT Vivo Mobile Indonesia Edy Kusuma mengatakan, Vivo memperluas kapasitas pabrik untuk menunjang target produksi yang lebih tinggi pada tahun depan.

Berdasarkan data IDC Indonesia, Vivo mengapalkan lebih dari 845.000 unit ponsel pada kuartal II/2018 atau sekitar 9% dari total pengapalan ponsel oleh seluruh vendor yaitu 9,6 juta unit. Artinya kapasitas produksi bulanan Vivo di Indonesia mencapai tiga kali lipat pengapalan bulanan sepanjang April—Juni 2018.

Pabrik Vivo di Cikupa, Banten adalah basis produksi Vivo untuk pasar Asia Tenggara. Namun, sebagian besar produksi ponsel Vivo ditujukan untuk memenuhi permintaan di Tanah Air.

Peningkatan target produksi, antara lain, untuk memenuhi permintaan seri ponsel terbaru seperti  Vivo V11 Pro dan Vivo V11 serta produk dari seri Y seperti Y91 dan Y95.

“Ini menunjukkan komitmen investasi kami dengan terus membangun pabrik independen di Cikupa, Tangerang ini,” tambah Edy.

Perluasan lahan pabrik bukan hanya kali ini dilakukan Vivo. Pada Agustus 2017, Vivo telah memperluas area produksi pabrik hingga dua kali lipat. Rencananya, Vivo akan menambah gedung baru untuk melengkapi empat gedung pabrik yang sebelumnya telah beroperasi.

Seiring penambahan lini produksi, Edy mengatakan mereka juga berusaha menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal. Jika dibandingkan dengan saat pertama kali berproduksi pada 2016 silam, jumlah karyawan pabrik Vivo kini telah meningkat 5 kali lipat yang terdistribusi dalam sektor produksi, supervisi, hingga administrasi.

Dia menjelaskan peningkatan kapasitas dan target produksi di pabrik diikuti dengan penambahan lini kontrol kualitas. Edy menyebut penambahan lini baru ini semakin memastikan kualitas dari ponsel pintar yang dihasilkan oleh pabrik Vivo di Cikupa sesuai dengan standar Vivo Global.

“Tren [perkembangan] smartphone tak bisa dihindari seiring meningkatnya minat konsumen, maka dari itu kami berusaha menjawab tantangan tersebut,” kata Edy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper