Industri Data Center Indonesia Diprediksi Akan Terus Meningkat

Syaiful Millah
Kamis, 8 November 2018 | 23:36 WIB
Ilustrasi Data Center/watblog.com
Ilustrasi Data Center/watblog.com
Bagikan

 Bisnis.com, JAKARTA – Industri data center dinilai memiliki prospek bisnis yang besar. Pasar data center di Indonesia diperkirakan akan ters meningkat dalam beberapa tahun ke depan.

Berdasakan riset yang dilakukan oleh Ipsos Business Consulting, pertumbuhan pasar data center di Indonesia naik dua kali lipat sejak tiga tahun lalu, dari US$1,1 miliar pada 2015 menjadi US$2,3 miliar pada 2018.

Riset yang sama memperkirakan peningkatan pasar data center akan terus naik hingga mencapai US$2,8 miliar pada 2019 dan US$3,2 miliar pada 2020 mendatang.

Bendahara Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO) Hendra Suryakusuma mengemukakan pada periode 2012 hingga 2014 lalu, investasi terhadap industri data center di Indonesia mencapai US%450 juta.

“Investasinya juga terus tumbuh konsisten di angka 20%-30% per tahun, digunakan untuk pengembangan infrastruktur data center di dalam [negeri],” katanya di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Hendra juga mengatakan bahwa industri ini tumbuh pesat dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Menurutnya, hal tersebur disebabkan oleh tiga faktor, yaitu penetrasi internet, regulasi, dan solusi komputasi awan.

Faktor pertama adalah penterasi internet di Indonesia yang semakin meningkat. Berdasarkan laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di dalam negeri sebanyak 143,26 juta jiwa atau sekitar 52% dari total penduduk Indonesia.

Hal tersebut, menurut Hendra, meningkatkan jumlah data yang dihasilkan di jaringan sehingga memperluas industri data center itu sendiri.

Faktor kedua yaitu regulasi dari pemerintah. Dia mengatakan adanya Peraturan Pemerintah No 82 tahun 2012 yang mewajibkan semua data terkait dengan Indonesia disimpan di dalam negeri menghasilkan optimisme terhadap industri ini.

Ketiga adalah faktor solusi komputasi awan yang semakin populer dan banyak digunakan, tidak hanya oleh para pengusaha besar tetapi juga pelaku bisnis kecil menengah dan usaha rintisan (startup).

Riset yang sama dilakukan oleh Ipsos Business Consulting menunjukkan belanja terhadap solusi awan di Indonesia pada 2018 sebanyak US$400 miliar dan diprediksi akan terus meningkat hingga US$637,6 miliar pada 2020.

Ke depan, Hendra optimitis industri data center di Indonesia akan terus tumbuh dan berkembang. Terkait gejolak revisi PP 82/2012 dirinya berharap pemerintah agar mempertimbangkan kembali draf revisi tersebut untuk kepentingan banyak pihak.

“Kami berharap bisa menyamakan persepsi semua pihak untuk industri data center [dalam negeri] yang lebih baik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper