Menengok Ingress, Gim yang Menjadi Inspirasi Pokomen Go

Gombang Nan Cengka
Minggu, 29 Juli 2018 | 16:10 WIB
Logo gim Ingress/CC0
Logo gim Ingress/CC0
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Berbeda dengan Pokemon Go yang memanfaatkan karakter dan properti dari perusahaan lain (Nintendo), Ingress merupakan permainan video orisinal dari Niantic. Pada saat diperkenalkan pertama kali pada November 2012, Niantic masih menjadi salah satu divisi dari Google.

Bila Anda menyukai konsep Pokemon Go, yang menganjurkan pemainnya untuk berjalan dan bergerak di luar ruangan, Ingress akan menjadi alternatif menarik.

Rencananya Niantic akan merilis versi Ingress baru pada 2018 ini, yang dinamakan sebagai Ingress Prime. Sambil menunggu peluncuran versi baru ini ada baiknya untuk meninjau ulang lagi permainan realitas tertambah ini.

Kisah dalam permainan Ingress dimulai ketika (dalam dunia permainan) para peneliti di pusat riset nuklir eropa CERN, bersamaan dengan penemuan boson Higgs, menemukan energi misterius yang disebut exotic matter (XM). Para pemain (disebut sebagai agen) kemudian terbagi menjadi dua kelompok, berdasarkan reaksi terhadap penemuan baru tersebut.

Dua faksi

Bila pada Pokemon Go Anda harus memilih menjadi anggota dari tiga tim (Valor, Mystic, Instinct), pada Ingress hanya ada dua pilihan: Enlightened dan Resistance.

Enlightened adalah faksi untuk pemain (agen) yang berpendapat bahwa XM bisa digunakan untuk kebaikan, dan meningkatkan kemampuan manusia. Faksi ini menganggap ras alien dari dimensi lain, Shaper, masuk ke bumi untuk membantu manusia.

Sebaliknya Resistance ingin melindungi manusia dari pengaruh Shaper, dan mencurigai dampak negatif dari XM.

Bila Anda menginstal Ingress setelah bermain Pokemon Go, Anda akan memperhatikan bahwa banyak “portal” pada Ingress adalah PokeStop dan Gym. Namun portal pada Ingress jauh lebih penting dalam permainan dibandingkan dengan Pokemon Go, yang lebih memberi perhatian pada monster-monster lucu buat dikumpulkan.

Menengok Ingress, Gim yang Menjadi Inspirasi Pokomen Go

Dalam permainan Ingress, portal merupakan gerbang masuknya XM ke dunia, dan karena itu harus direbut dan dikendalikan oleh faksi si pemain. 

Portal biasanya merupakan patung, monumen, rumah ibadah, mural, dan sebagainya. Dalam kisah gim ini, portal menjadi simpul membuat medan pengendali (control field) untuk mempengaruhi manusia penghuni bumi. Seperti pada Pokemon Go juga, portal merupakan sumber inventaris (dengan melakukan “hack” pada portal).

Menengok Ingress, Gim yang Menjadi Inspirasi Pokomen Go

Untuk merebut suatu portal dari faksi lawan, pemain bisa menggunakan senjata yang dinamakan XMP Burster atau Ultrastrike untuk menghancurkan dan menetralkan portal lawan.

Kemudian, portal yang sudah netral bisa dibangun ulang untuk faksi sendiri menggunakan Resonator. Dari portal ini pemain bisa membuat Control field dengan menghubungkan tiga portal milik faksi sendiri. Control field ini dalam cerita Ingress dimaksudkan untuk mengendalikan populasi manusia yang diliputinya.

Komunitas Kopdar

Bila pada gim daring lainnya Anda tidak perlu bertemu mata dengan pemain lawan atau kawan, pada Ingress sangat besar kemungkinan Anda berjumpa dan bercakap-cakap langsung dengan pemain lain. Kerja sama dengan agen satu faksi sangat dibutuhkan untuk memenangkan permainan di suatu wilayah, baik untuk menambah inventaris, merebut portal, atau membuat control field.

Para agen Ingress memiliki komunitas di setiap kota, termasuk di Indonesia. Kegiatan komunitas ini umumnya terbagi dalam kedua faksi (Enlightened dan Resistance), meskipun sering juga kedua faksi bekerja sama dalam acara-acara tertentu.

Niantic juga menyelenggarakan berbagai event dan perlombaan di dunia nyata dalam berbagai format. Yang paling utama adalah Anomaly, yang pada dasarnya adalah kompetisi antara dua faksi. Acara ini berlangsung selama 4 jam di berbagai kota di dunia, dan diikuti oleh ratusan bahkan ribuan pemain Ingress.

Anomaly di satu kota merupakan bagian dari kompetisi global, dan kemenangan di satu kota akan menjadi poin tambahan untuk kemenangan faksi Enlightened atau Resistance di seluruh dunia.

Di Indonesia, acara Anomaly ini sudah diselenggarakan tiga kali: di Jakarta (2015), Surabaya (2016), dan Bali (2017). Niantic merencanakan event serupa akan diadakan di Jogja pada 2018.

Mission Day adalah acara yang lebih santai, dan tidak kompetitif. Dalam acara ini para pemain mengunjungi berbagai portal terpilih untuk menyelesaikan misi.

Para pemain mendapat kesempatan untuk berwisata (karena portal umumnya dipilih di tempat-tempat yang menarik) dan bersosialisasi dengan sesama pemain Ingress lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper