Bebas Jualan Produk Impor, Apple Baru Penuhi Sepertiga Janji

Dhiany Nadya Utami
Rabu, 9 Mei 2018 | 17:06 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kiri) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) dalam perkenalan Apple Developer Academy di BSD, Senin (7/5/2018) - Bisnis/Dhiany Nadya Utami
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (kiri) dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) dalam perkenalan Apple Developer Academy di BSD, Senin (7/5/2018) - Bisnis/Dhiany Nadya Utami
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi asal Negeri Paman Sam, Apple Inc., baru merealisasikan 1 dari 3 pusat inovasi yang mereka janjikan sebagai bentuk investasi di Tanah Air. 

Adapun, pusat inovasi  yang dijanjikan ternyata bukan merupakan pusat data dan riset untuk pengembangan teknologi Apple seperti yang disebutkan sebelumnya melainkan sebuah akademi yang memiliki program pelatihan dan pembinaan bagi para pengembang aplikasi untuk membuat aplikasi berbasis iOS. 

Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyatakan investasi yang dijanjikan Apple sebagai komitmen pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) memang bukan diwujudkan dalam bentuk pusat research and development.

Menurutnya sejak awal perusahaan teknologi asal Amerika Serikat tersebut memang memilih untuk berinvestasi dengan membangun akademi yang berfokus pada aplikasi berbasis iOS seperti yang baru saja diresmikan di Kabupaten Tangerang, Banten pada Senin (7/6/2018).

“Dari dulu bicaranya akademi. Innovation itu kan academy. Kalau kita bicara namanya inovasi, itu software developer. Nah, software developer itu aplikasi,” kata Airlangga. 

Sebelumnya, demi memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikat TKDN Apple memilih opsi investasi dana, alih-alih memindahkan produksi mereka ke dalam negeri seperti yang banyak dilakukan vendor lain. 

Berdasarkan kebijakan TKDN yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Permenkominfo no. 27/2015, seluruh produk telekomunikasi berteknologi 4G LTE yang beredar di Indonesia wajib memenuhi TKDN minimal 30% per 1 Januari 2017.

Kemudian, mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian no. 65/2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, dan Komputer Tablet ada 3 skema perhitungan yang dapat menjadi pilihan para vendor untuk memenuhi nilai TKDN.

Pertama, investasi peranti lunak dengan mengusung komposisi aplikasi lokal 70%, pengembangan 20% dan manufaktur 10%). Kedua, investasi perangkat keras dengan pembagian manufaktur 70%, pengembangan 20% dan aplikasi 10% dan ketiga investasi dana. 

Untuk investasi dana, pemerintah mengatur besaran dana tertentu yang senilai dengan kadar TKDN yakni investasi dengan besaran Rp250 miliar-Rp400 miliar setara TKDN sebesar 20%, investasi senilai Rp400 miliar-Rp550 miliar setara TKDN sebesar 25%, investasi senilai Rp550 miliar-Rp700 miliar setara TKDN sebesar 30%, investasi senilai Rp700 miliar-Rp1 triliun setara TKDN 35%, sedangkan TKDN 40% diberikan pada investasi yang lebih besar dari Rp1 triliun.

Apple pun menyatakan komitmennya untuk berinvestasi senilai US$44 juta atau sekitar Rp615 miliar rupiah sebagai tebusan yang setara dengan nilai TKDN 30%. Investasi tersebut akan diwujudkan dalam bentuk pembangunan 3 pusat riset dan pengembangan teknologi yang dikelola oleh Apple. 

Perusahaan yang terkenal dengan produk premiumnya ini berjanji akan merealisasikan komitmen mereka dalam jangka waktu 3 tahun. Namun, setelah satu setengah tahun berjalan, Apple baru meresmikan pusat inovasinya yang pertama pada pekan ini. 

Mengacu pada Menperin, dua pusat inovasi Apple lainnya akan menyusul tapi lokasinya masih dalam proses kajian. Namun, Airlangga mengatakan yang pasti pusat inovasi itu akan berada di Pulau Jawa dan satu lainnya di luar Jawa.

Menteri Komunikasi dan Informatika menyatakan adanya akademi pengembang besutan Apple tidak akan mematikan akademi serupa yang telah lebih dulu ada. 

Pria yang akrab disapa Chief RA itu menyebut tiap akademi memiliki cirinya sendiri-sendiri, seperti akademi Apple hanya berfokus pada pengembangan aplikasi berbasis iOS.

“Enggak akan mematikan," katanya usai meninjau Apple Developer Academy di BSD, Tangerang, pada Senin (6/5/2018).  

Saat ini ada beberapa puluh mahasiswa Bina Nusantara University yang mengikuti program Apple Developer Academy. Untuk tahap awal memang Apple menjalin kerja sama dengan kampus swasta tersebut, tetapi kedepannya  program ini akan terbuka bagi semua pihak tanpa dipungut biaya. 

Rudiantara mengatakan pemerintah meminta setidaknya pertahun ini ada 200 orang yang dapat mengikuti program akademi tersebut. Dia mengharapkan para lulusan akademi ini dapat lebih terlatih dan siap berkecimpung di dunia digital, termasuk turut berkontribusi mengembangkan ekonomi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper