Pengiriman Ponsel Turun Akibat Persaingan Vendor

Dhiany Nadya Utami
Rabu, 4 April 2018 | 07:07 WIB
Pekerja merakit ponsel Infinix di pabrik perakitan PT. Adi Reka Mandiri (ARM) Cikarang, Jawa Barat, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pekerja merakit ponsel Infinix di pabrik perakitan PT. Adi Reka Mandiri (ARM) Cikarang, Jawa Barat, Selasa (20/3/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pengiriman ponsel pintar sepanjang kuartal terakhir 2017 menurun sebesar 9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Persaingan antara vendor besar dan vendor kecil disebut sebagai salah satu alasannya.

Associate Market Analyst  International Data Corporation (IDC) Indonesia Risky Febrian mengatakan selain persaingan antar vendor, pasokan pengiriman yang lebih rendah menjadi faktor lain yang menyebabkan angka tersebut menurun.

Laporan data IDC Indonesia menyebut pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal IV/2017 hanya mencapai 7,8 juta unit, membuat jumlah total pengiriman sepanjang 2017 adalah 30,4 juta unit atau naik 0,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan ini menarik perhatian karena sejak kuartal IV/2013, kuartal terakhir selalu menjadi periode dengan pengiriman tertinggi. Selama kuartal terakhir, biasanya vendor mempersiapkan persediaan untuk perayaan akhir tahun dan momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas).

“[Para vendor] tidak dapat melakukannya kali ini, sehingga total pengiriman kuartal IV/2017 lebih rendah dari yang diharapkan meskipun ada pertumbuhan signifikan dari vendor teratas," ujar Rizky seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima Bisnis, Selasa (3/4/2018).

Meskipun demikian, dibandingkan dengan kuartal III/2017, secara keseluruhan pengiriman smartphone tumbuh 8%. Menurut IDC, hal ini dikarenakan para vendor unggul terus memperbesar dominasinya di pasar.

Para vendor besar ini juga sigap beradaptasi dengan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang diberlakukan sejak awal 2017 sehingga dapat mengamankan dan memperkuat posisi mereka di Indonesia meski harus menanggung komitmen finansial yang lebih berat.

Sebaliknya, vendor lain dengan pangsa pasar yang lebih rendah dan portofolio produk yang kurang kompetitif kemudian kehilangan pangsa pasar mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Annisa Margrit
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper