Kejar Target Pendidikan, Opsi Sewa Satelit Dibuka

Anggara Pernando
Kamis, 15 Maret 2018 | 01:45 WIB
Ilustrasi satelit komunikasi/Wikimedia Commons
Ilustrasi satelit komunikasi/Wikimedia Commons
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika siap menyewa satelit yang mampu mendistribusikan data berkecepatan tinggi. 
 
Keinginan menyewa satelit itu disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Jakarta, Rabu (14/3/2018). Kebutuhan satelit yang mampu mentransmisikan data dalam kecepatan tinggi ini diharapkan dapat mempermudah layanan publik hingga meningkatkan kualitas pendidikan. 
 
"Totalnya ada 150.000 titik yang perlu kami hubungkan," kata Rudi. 
 
Layanan publik yang belum terhubung dengan internet ini meliputi 80.000 sekolah, 3.000 desa, hingga puluhan ribu Puskesmas dsn kantor polisi sektor (Polsek). 
 
"Sehingga ke depan kalau berobat ke Puskesma dan dirujuk ke rumah sakit tidak perlu lagi repot bawa berkas. Cukup bawa badan, bahkan kalau perlu [pemerintah juga menjemput orang yang sakit] dengan ambulan. Semuanya terhubung," katanya. 
 
Opsi menyewa satelit ini merupakan jalan keluar sementara untuk merealisasikan target kementerian pendidikan dasar maupun kementerian riset dan pendidikan tinggi menghadirkan pendidikan berlandaskan teknologi. 
 
Kedepannya, pemerintah tengah mendorong hadirnya satelit milik Indonesia untuk program ini. Diestimasikan terdapat dua satelit yang akan dioperasikan. 
 
"Pertama kecepatannya 10 megabyte per second, next satelite 20 megabyte per second. Maka dengan kecepatan sangat tinggi ini, maka akan membanjiri sekolah kemampuan untuk dapat belajar lebih banyak [melalui jaringan internet]," katanya. 
 
Rudi mengatakan satelit milik berkecepatan tinggi itu akan beroperasi pada 2021-2022 mendatang. Satelit ini akan menggandeng swasta sebagai investor dengan pola kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU). 
 
Seperti yang diberitakan Bisnis.com sebelumnya, saat ini pemerintah telah melakukan tender jasa konsultan proyek pengadaan satelit multifungsi. Biaya pengadaan satelit berteknologi high throughput satellite (HTS) diperkirakan mencapai Rp7,7 triliun dengan masa konsesi 15 tahun.
 
Sementara itu, proyek menghubungkan seluruh kabupaten-kota di Indonesia dengan internet melalui fiber optik berkecepatan tinggi atau lebih dikenal dengan Palapa Ring dipastikan beroperasi di 2019 mendatang. 
 
Rudi menjelaskan paket Palapa Ring dibagi menjadi tiga sektor yakni barat, tengah dan timur. Untuk paket barat telah tersambung dan beropasi pada bulan lalu, sedangkan dua paket lainnya dipastikan pembangunan fisiknya rampung akhir 2018 ini.
 
"Sehingga 2019 seluruh kabupaten-kota tersambung internet," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper