Blockchain Diprediksi Diadopsi Luas dalam 5 Tahun

Duwi Setiya Ariyanti
Selasa, 20 Februari 2018 | 17:29 WIB
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Pejabat Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Siber dan Sandi Negara akan berdiskusi tentang blockchain dengan pelaku industri teknologi informasi dalam konferensi CTI IT Infrastructure Summit 2018.

CTI IT Infrastructure Summit 2018 rencananya berlangsung pada 7 Maret 2018 di Hotel Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.

Direktur PT Computrade Technology International Group Rachmat Gunawan mengatakan tema pada acara konferensi itu diambil dari teknologi yang akan digunakan pada beberapa tahun ke depan.

Setelah menggunakan tema pembelajaran mesin (machine learning) untuk konfrensi tahun lalu, tahun ini pihaknya memilih blockchain—teknologi di balik bitcoin yang sempat hangat diperbincangkan. 

“Teknologi apa yang within next year akan menjadi teknologi yang diadopsi pelaku IT atau pelaku bisnis. Tahun lalu kita mengangkat machine learning, tahun ini kita angkat blockchain,” ujarnya, Selasa (20/2/2018).

Menurutnya, blockchain akan menjadi teknologi yang diadopsi banyak industri karena bisa memberikan nilai tambah. Kendati tak bisa memastikan perlu waktu berapa lama lagi untuk mengadopsi blockchain, dia menyebut kemungkinan dalam kurun waktu 5 tahun teknologi ini mulai diadopsi luas.  

“Massifnya, saya juga enggak bisa predict. Kalau dari beberapa literatur 4—5 tahun,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, melalui telekonferensi, Fellow, Dell Technologies Steve Todd mengatakan hampir seluruh industri mulai dari keuangan hingga manufaktur bisa mengadopsi blockchain.

Dalam CTI IT Infrastructure Summit 2018 akan dibahas tentang solusi seputar teknologi informasi, juga ajang berbagi pengalaman dari  berbagai industri. Adapun, beberapa pembicara yang dijadwalkan akan hadir di antaranya Vice President South East Asia Gartner Jonathan Krause, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso hingga Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper