Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku e-commerce Bukalapak berencana membuat pusat riset dan pengembangan atau R&D untuk mengembangkan teknologi artificial intelligence dan blockchain yang akan dimulai pada pertengahan 2018 di Bandung, Jawa Barat.
Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak, Achmad Zaky mengemukakan saat ini pihaknya tengah mencari tanah seluas 4.000 meter persegi dan gedung yang tepat untuk dijadikan pusat riset dan pengembangan di Bandung. Menurutnya, jika R&D tersebut telah rampung, Bukalapak akan menyerap 200 orang sumber daya manusia (SDM) lokal.
"Saat ini sebenarnya kami juga sudah punya R&D dan sudah ada 20 orang di sana untuk mengembangkan software dan hardware. Kalau untuk nilai R&D masih belum bisa kami share," tuturnya, Rabu (10/1/2018).
Dia optimistis Bukalapak dapat menjadi e-commerce pertama yang akan mengadopsi teknologi AI dan blockchain di Indonesia. Zaky juga berharap pihaknya dapat mengembangkan teknologi Internet of Things (IoT) dan drone delivery pada R&D yang akan dibangun pada pertengahan 2018.
"Banyak inovasi yang bisa kita eksplore nanti di R&D. Bisa juga membuat speaker yang bisa ngomong terus nanti belanjaan datang sendiri," kata Zaky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
