Bukalapak Dukung Program Startup Digital

Sholahuddin Al Ayyubi
Rabu, 26 Juli 2017 | 10:15 WIB
Co Founder dan CFO Bukalapak Fajrin Rasyid (kiri), memberikan paparan didampingi Presiden Direktur PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Yulina Hastuti, saat konferensi pers kerja sama di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Dwi Prasetya
Co Founder dan CFO Bukalapak Fajrin Rasyid (kiri), memberikan paparan didampingi Presiden Direktur PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Yulina Hastuti, saat konferensi pers kerja sama di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

JAKARTA -- Pelaku industri marketplace lokal Bukalapak mengapresiasi langkah operator Telkomsel pada program NextDev untuk mewadahi para calon wirausahawan muda di bidang digital agar digitalisasi dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Achmad Zaky, CEO Bukalapak mengemukakan ‎dewasa ini industri digital tengah berada dalam tahap fase berkembang di Indonesia. Menurutnya, banyak aplikasi maupun layanan digital yang bermunculan, namun tidak sedikit juga aplikasi yang berkembang itu menghilang dalam kurun waktu sepuluh tahun belakangan.

"Saya melihat program NextDev adalah event yang sangat bagus dalam menciptakan entrepreneur baru di bidang digital. Apa yang dilakukan oleh Telkomsel merupakan langkah yang sangat tepat dalam mendukung program pemerintah‎ membentuk startup digital," tuturnya di Jakarta, Selasa (25/7).

‎Dia menjelaskan kini ‎pemerintah mulai menunjukkan dukungan terhadap tumbuhnya industri kreatif dan digital, salah satu bukti nyatanya adalah didirikannya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan beberapa kebijakan yang dikeluarkan pihak pemerintahan terkait, termasuk Presiden. Menurutnya, melalui dukungan tersebut, kalangan swasta pun dewasa ini turut serta ambil bagian dalam mendukung program pemerintah, salah satu swasta yang mendukung program agar ekosistem digital Indonesia terus tumbuh adalah Telkomsel melalui program NextDev dan NextDev Academy untuk membina calon wirausahawan muda dibidang digital.

"‎Event dalam menciptakan wirausahawan muda dibidang digital seperti NextDev ini harus diperbanyak dan diintensifkan lagi sebab Indonesia masih banyak membutuhkan entrepreneur di bidang digital," katanya.

Dia juga memberikan beberapa tips bagi pelaku startup digital agar dapat bertahan di era kompetisi yang sangat ketat seperti sekarang ini seperti di antaranya adalah jangan menggaji diri sendiri terlebih dahulu. Menurutnya dengan tidak menggaji diri sendiri terlebih dahulu maka beban biaya yang dikeluarkan pada saat awal tidak terlalu besar.

"‎Saat ini banyak startup yang seperti itu dikarenakan memiliki beban biaya yang sangat tinggi. Keistimewaan para founder startup adalah ownership mereka di perusahaan tersebut,‎" ujarnya.

‎Dia menjelaskan, tips selanjutnya adalah jangan mencari investor terlebih dahulu untuk startup yang dibangun. Menurut Zaki, jika startup tersebut mementingkan mencari investor, hal tersebut menunjukkan produk yang dibuatnya kurang menarik, sehingga dia menyarankan agar calon startup fokus pada produk yang dibuatny‎a.

“Jika produk menarik, maka akan menjadi cerita di masyarakat dan media. Dengan cerita tersebut customer dan investor akan datang dengan sendirinya. Performance itu tak akan pernah bohong,” tuturnya.

‎Dia juga menceritakan sebelum menciptakan marketplace Bukalapak, dirinya juga merupakan peserta lomba menciptakan aplikasi seperti yang dilakukan oleh Telkomsel melalui NextDev. Namun fokus bisnis yang dibuat oleh Zaki adalah untuk jangka panjang, bukan untuk jangka pendek dan yang dicari bukan keuntungan, melainkan produk berkualitas.

“Masa awal membangun startup adalah masa kritikal. Model bisnis dari startup harus benar dahulu. Banyak orang beranggapan masa scale (membutuhkan tenaga engineer dan mendapatkan investor) adalah masa yang sangat sulit. Padahal menurut saya masa awal yaitu membuat model bisnisnya, kemistri dan value proposition," katanya.

Dia menyarankan agar para calon startup digital ‎mendapatkan model bisnis yang tepat, tips yang harus dijadikan pedoman adalah mencoba dan jangan mudah putus asa. Menurutnya, untuk menjadi perusahaan sebesar Bukalapak, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar yaitu lebih dari 7 tahun.

"Itu kunci untuk menjadi startup digital yang baik, agar dapat bertahan terus di era digitalisasi ini," ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper