Rekrut Pakar Satelit Google, Apple mulai ekspansi ke Luar Angkasa?

M. Nurhadi Pratomo
Minggu, 23 April 2017 | 03:37 WIB
Apple/pixabay
Apple/pixabay
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Setelah merevolusi perangkat seluler, Apple, kini terus melakukan uji coba terhadap mobil swakendara dan mengeksplorasi teknologi augmented reality. Kini, rekrutmen yang dilakukan perusahaan menunjukkan sinyal bahwa perusahaan itu mulai melirik ekspansi ke luar angkasa.

Produsen iPhone itu telah merekrut sepasang ahli satelit Google menurut sumber Bloomberg. Pemimpin operasi pesawat antariksa Google John Fenwick dan Kepala teknisi satelit Google Michael Trela telah meninggalkan perusahaan itu dan bergabung ke Apple pekan kemarin. 

Keduanya merupakan rekrutan Google pada 2014 ketika perusahaan itu mengakuisisi bisnis rintisan di bidang satelit, Skybox Imaging. Dana yang digelontorkan untuk pencaplokan tersebut ditaksir mencapai US$500 juta.

Seperti diketahui, perusahaan Boeing tahun lalu dikabarkan siap menyediakan layanan broadband melalui 1.000 satelit orbit rendah. Dikabarkan mereka telah mengajak Apple untuk bergabung dalam proyek tersebut.

Dalam sebuah konferensi tentang Satelit di Washington D.C, Amerika Serikat, Maret 2017, pengamat industri Telekomunikasi TMF Associates Tim Farrar mengungkapkan proyek satelit Boeing telah didanai oleh Apple. 

“Ini tidak sulit untuk menebak mengapa Apple tertarik bergabung dalam proyek satelit,” ujar Tim, dikutip dari laman Bloomberg, Sabtu (22/4/17) waktu setempat.

Tim menyebutkan bahwa laporan dari Wall Street Journal mengatakan diramalkan keuntungan dari bisnis satelit mampu menembus US$30 triliun pada 2025.

Konsultan satelit perusahaan TelAstra Roger Rusch menilai perusahaan teknologi seperti Apple, Google, dan Facebook sangat tertarik dengan teknologi satelit. Pasalnya, teknologi itu memungkinkan memberikan layanan broadband dengan kecepatan yang lebih tinggi bagi penduduk yang belum terjamah jaringan seluler. 

“Ada peluang bagi sekelompok orang yang ingin melangkah dari teknologi seluler di masa lalu,” jelas Roger. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper