Ledakan Data Dorong Pertumbuhan Industri Data Center

Sholahuddin Al Ayyubi
Senin, 26 Desember 2016 | 23:00 WIB
Data Center/watblog.com
Data Center/watblog.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis data center diprediksi mengalami pertumbuhan yang signifikan sejalan dengan banyaknya industri yang berencana melakukan transformasi digital dan munculnya ledakan data yang menurut IDC akan mencapai 44 triliun GB data secara global pada 2020.

Erick Hadi, Managing Director Data Center Rittal, mengemukakan alasan semakin banyaknya pemain data center dewasa ini disebabkan oleh munculnya ledakan data yang sangat besar dalam beberapa  tahun ke depan.

Menurutnya, hal tersebut tidak hanya akan mendorong menjamurnya bisnis data center tetapi juga bisnis cloud computing sejalan dengan rencana industri yang tengah melakukan transformasi digital.

"Tentu peluang bisnis data center ke depan akan besar sekali, karena adanya ledakan data tadi, semua industri pasti menggunakan data dalam menjalankan bisnisnya," tuturnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Senin (26/12/2016).

Dia juga memprediksi Indonesia akan memberikan kontribusi data sebesar 1,5 triliun GB data dari total keseluruhan 44 triliun GB data global pada 2020, dengan asumsi penduduk di wilayah Asia Tenggara rata-rata menghasilkan 3,7 triliun GB data dari total penduduk 650 juta di kawasan Asia Tenggara pada 2020.

"Indonesia sebagai wilayah dengan jumlah penduduk sebesar 260 juta akan menyumbang pertumbuhan data terbesar di kawasan Asia Tenggara sekitar 40% dari total populasi  data di Asia Tenggara," katanya.

Menurut Erick, industri yang diprediksi akan menyumbang data  terbesar dari Indonesia adalah industri telekomunikasi  dan industri finansial. Pasalnya, ke dua industri tersebut  dinilai tidak pernah berhenti menggunakan data untuk menjalankan bisnisnya.

"Dua industri ini adalah yang paling besar menyumbang data hingga 2020 nanti. Industri  finansial dan industri  telekomunikasi," ujarnya.

Selain itu, menurutnya, ke depan pemain data center juga akan berlomba-lomba untuk menyediakan akses Internet yang cepat untuk pelanggannya.  Pasalnya, sejumlah pemain data center lokal juga merupakan bagian dari bisnis industri telekomunikasi.

"Dari pengamatan saya, seiring dengan tersedianya teknologi baru, kompetisi tarif bukan hanya akan berlangsung di arena industri telekomunikasi, tetapi juga pada bisnis data center," tuturnya.

Dia menjelaskan era transformasi digital dewasa ini juga diprediksi menjadi salah satu faktor yang membuat industri data center tumbuh dengan pesat. Pasalnya, berdasarkan data IDC, sekitar 33% industri diprediksi akan gulung tikar jika tidak segera melakukan transformasi digital.

"Tentunya ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat bisnis data center semakin menjamur," katanya.

Data Accenture menyebutkan selama 3-5 tahun ke depan, setiap perusahaan berencana melakukan transformasi digital. Industri yang berencana melakukan digitalisasi tersebut akan fokus melakukan investasi pada teknologi big data analytic sekitar 38%, Internet of Things (IoT) sekitar 36% dan mobile sekitar 31%.

Menurutnya, pertumbuhan transformasi digital akan semakin kuat dalam beberapa tahun ke depan seiring dengan target pemerintah yang berencana menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Erick mengatakan dewasa ini teknologi telah menjadi roda penggerak program prioritas pemerintah. "Kami berharap transformasi digital ini akan semakin kuat ke depan dan membuat industri data center ikut berkembang," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper