Bisnis.com, JAKARTA—Sebanyak delapan perusahaan telah lolos tahap prakualifikasi proyek pembangunan jaringan tulang punggung serat optik nasional Palapa Ring jilid II senilai US$230,64 juta.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ismail Cawidu mengatakan peserta yang lolos prakualifikasi akan menuju berikutnya yakni tahap lelang.
“Tahapan pengumuman yang lolos prakualifikasi selanjutnya akan menuju tahap lelang,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (3/9/2015).
Tiga dari delapan perusahaan yang lolos tahap prakualifikasi ini merupakan operator telekomunikasi yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT XL Axiata Tbk, dan PT Indosat Tbk. Selain itu, ada beberapa konsorsium gabungan beberapa perusahaan. Kedelapan perusahaan yang lolos tersebut dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan pembagian tiga paket proyek Palapa Ring jilid II yakni Paket Barat, Paket Tengah dan Paket Timur.
Pada paket Barat yang mencakup lima kabupaten/kota di Indonesia Barat dengan bentangan serat optik di laut sepanjang 1.122 Kilometer (KM) dan diestimasi menelan biaya sebesar US$40,39 juta akan diikuti oleh enam perusahaan yakni PT iForte Solusi Infotek, PT Indosat Tbk, Konsorsium Mora Telematika Indonesia—Ketrosden Triasmitra, Konsorsium Super Sistem Ultima—Huawei, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT XL Axiata Tbk.
Pada paket Tengah yang meliputi 17 kabupaten/kota di Indonesia bagian barat dengan bentangan serat optik di darat serta laut sepanjang 1.676 KM, diestimasi akan menelan dana US$47,08 juta akan diikuti oleh enam perusahaan yakni PT iForte Solusi Infotek, PT Indosat Tbk, Konsorsium Pandawa Lima, Konsorsium Super Sistem Ultima—Huawei, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT XL Axiata Tbk.
Terakhir pada paket Timur yang meliputi 35 kabupaten/kota di wilayah timur sepanjang 5.681 KM di laut dan darat dengan perkiraan proyek US$143,18 juta akan diikuti oleh PT iForte Solusi Infotek, PT Indosat Tbk, Konsorsium PT Matra Mandiri Prima—PT Hitachi High Technologies Indonesia—PT Partibandar Utama, Konsorsium Super Sistem Ultima—Huawei, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan PT XL Axiata Tbk.
Penyelenggara Palapa Ring nantinya ditargetkan dapat menyediakan kecepatan akses minimal 20 Mbps di perkotaan dan 10 Mbps di pedesaan. Gelaran jaringan kabel fiber optic itu sejalan dengan target Rencana Pita Lebar Indonesia 2014-2019.
Proyek Palapa Ring akan dikerjakan melalui skema kemitraan pemerintah dengan badan usaha (KPBU) berdasarkan Perpres No. 38/2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Dalam beleid yang ditandatangani Presiden Joko Widodo itu disebutkan badan usaha meliputi BUMN, BUMD, badan usaha swasta, badan usaha asing, dan koperasi. Para pemenang lelang—atau yang ditunjuk langsung—akan membentuk badan usaha pelaksana KPBU berbentuk perseroan terbatas.
Perpres tersebut mengizinkan menteri selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) untuk membiayai sebagian kebutuhan pendanaan. Selain itu, PJPK dapat memberikan insentif perpajakan kepada badan usaha.