Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. akan mengikuti tender proyek Palapa Ring Jilid II yang bernilai US$246,74 juta. Direktur Keuangan Telkom Heri Sunaryadi mengatakan nantinya pendanaan invetasi tersebut akan berasal dari capital market, namun pihaknya belum menyiapkan secara spesifik skema pendanaan yang akan digunakan.
“Pendanaan salah satunya akan melalui capital market, kami sudah menyiapkan yang jangka panjang. Nanti akan kami siapkan juga skema keuangan jangka panjangnya. Sehingga jika BEP nya lama, tetap akan tercover,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/8) di Jakarta.
Proyek Palapa Ring Jilid II ini akan dikerjakan melalui skema kemitraan pemerintah dengan badan usaha (KPBU) berdasarkan Perpres No. 38/2015 terkait Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur. Beleid yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo tersebut menyebutkan badan usaha yang dimaksud meliputi BUMN, BUMD, badan usaha swasta, badan usaha asing, dan koperasi.
Nantinya, para pemenang lelang atau yang ditunjuk langsung akan membentuk badan usaha pelaksana KPBU berbentuk perseroan terbatas. Perpres tersebut mengizinkan menteri selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) untuk membiayai sebagian kebutuhan pendanaan. Selain itu, PJPK dapat memberikan insentif perpajakan kepada badan usaha.
Sedangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sempat mengemukakan terkait kesiapan pemerintah memberikan jaminan 15 tahun terhadap risiko infrastruktur proyek Palapa Ring. Jaminan tersebut nantinya akan berdasarkan tingkat pengembalian (return) tertentu.
Rudiantara meyakini jaminan pemerintah itu tidak akan membuat operator merugi bila terlibat dalam proyek Palapa Ring. Jangka waktu jaminan akan dipatok berdasarkan penghitungan umur teknologi dan keekonomian infrastruktur.
“Katakanlah nanti 15 tahun pemerintah akan jamin. Tapi untuk pastinya baru akan ditentukan kemudian sebagai bagian dari tender,” katanya di Jakarta, Rabu (29/7) malam.
Selain adanya jaminan, pemerintah memastikan akan memberikan subsidi dalam pembangunan proyek yang menggunakan skema kemitraan pemerintah dengan badan usaha (KPBU) itu. Subsidi berasal dari dana kewajiban pelayanan universal (KPU/USO).
Di samping itu, selain Telkom, terdapat dua operator telekomunikasi yang turut ikut serta dalam tender Palapa Ring Jilid II, yakni PT XL Axiata Tbk (XL) dan PT Indosat Tbk (Indosat).