Akibat Cuaca, Warga Jakarta Tak Bisa Nikmati Gerhana Bulan Total

Newswire
Minggu, 5 April 2015 | 00:00 WIB
Proses gerhana bulan total. Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana bulan total yang kerap disebut blood moon alias bulan merah darah pada 4 April 2015. /america.aljazeera.com
Proses gerhana bulan total. Masyarakat Indonesia berkesempatan menyaksikan gerhana bulan total yang kerap disebut blood moon alias bulan merah darah pada 4 April 2015. /america.aljazeera.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gerhana bulan total pada sore hingga malam Sabtu (4/4/2015) tidak terlihat di wilayah DKI Jakarta akibat hujan dan awan menyelimuti langit Ibu Kota.

Di kawasan Jakarta Pusat, gerhana bulan tidak terlihat karena langit tertutup awan. Sementara itu, masyarakat di kawasan Jakarta Utara dan Timur juga tidak bisa menyaksikan fenomena langka tersebut karena alasan sama.

Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total terjadi mulai pukul 15.59 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB, dengan puncak pada pukul 19.00 WIB.

Gejala alam itu terlihat dengan mata telanjang, namun karena cuaca tidak mendukung, masyarakat Ibu Kota memilih menyaksikan gerhana di beberapa tempat pengamatan, seperti, Planetarium Taman Ismail Marzuki dan Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK) Taman Mini Indonesia Indah.

Gerhana bulan total terakhir kali, yang dapat disaksikan di Indonesia, terjadi pada 8 Oktober 2014. Masyarakat yang tidak bisa menyaksikan gerhana bulan pada Sabtu dapat kembali menyaksikannya pada 31 Januari 2018, waktu gerhana bulan total diperkirakan terjadi dan dapat terlihat di wilayah Indonesia.

Sementara itu, gerhana bulan total pada Sabtu itu dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia dan beberapa negara lain di wilayah Amerika, samudera Pasifik, Australia, Asia kecuali bagian Barat, dan sebagian kecil Afrika Timur.

Berdasarkan atas keterangan BMKG, saat gerhana bulan total itu terjadi, bulan akan berwarna kemerahan karena gelombang merah dari matahari dibelokkan oleh atmosfer ke bulan. Itu sering disebut dengan "blood moon" atau bulan berwarna merah darah.

Dua jenis gerhana terjadi di alam semesta, yaitu gerhana bulan, dengan cahaya matahari terhalang oleh bumi, sehingga tidak semua sampai ke bulan, dan gerhana matahari, dengan cahaya matahari terhalang bulan, sehingga tidak utuh sampai ke bumi.

Gerhana bulan total tidak dapat lagi disaksikan masyarakat Indonesia dalam waktu dekat. Menurut perkiraan, berdasarkan atas BMKG, gerhana bulan total akan terjadi lagi pada 28 September 2015, tetapi hanya bisa disaksikan di Asia bagian Barat, samudera Hindia bagian barat, Afrika, Eropa, Samudra Atlantik, Amerika,dan samudera Pasifik bagian timur.

Gerhana matahari sebagian akan terjadi pada 13 September 2015 dan hanya bisa dilihat di Antartika, perbatasan aamudera Atlantik dan Hindia, dan Afrika bagian selatan. []

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper