Bisnis.com, JAKARTA—Smartfren, operator seluler berbasis code division multiple acess (CDMA) siap mengikuti regulasi pemerintah yang tengah disipakan terkait migrasi frekuensi dari 1.900MHz ke 2,3GHz.
Presiden Komisaris PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) Gandi Sulistiyo Soeherman mengatakan migrasi tersebut memang diperlukan karena frekuensi Smartfrenn di 1.900 MHz sudah banyak mengakibatkan interferensi.
“Keputusan dari pemerintah tersebut pasti sudah melalui pertimbangan yang matang. Oleh karena itu, kami minta pengertian dari publik,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (8/7).
Namun, rencana migrasi tersebut ternyata tidak mudah. Smartfren harus kembali berinvestasi membangun jaringan baru di frekuensi yang berbeda.
“Kami diberi waktu dua tahun untuk membangun jaringan. Kalau dilihat waktunya tentu tidak banyak,” katanya.
Selain itu, selama dua tahun Smartfren harus rela mengeluarkan dana yang lebih besar karena perusahaan harus membayar biaya frekuensi baik di 1.900MHz maupun 2,3GHz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
