Bisnis.com, JAKARTA - Fitch Ratings mengafirmasi peringkat nasional jangka panjang PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) di level AAA (idn) dengan prospek stabil.
Direktur dan Analis Fitch Nitin Soni menyampaikan peringkat nasional AAA diberikan kepada emiten atau surat utang dengan ekspektasi risiko gagal bayar yang terendah dibanding emiten atau surat utang lain di Indonesia.
“Profil kredit Telkomsel yang solid menjadi salah satu faktor penggerak peringkat,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Jumat (16/5/2014).
Hal itu memperhitungkan posisinya sebagai pemimpin di pasar seluler Indonesia dengan pendapatan tahunan mencapai Rp60 triliun, atau lebih tinggi dari pendapatan gabungan operator nomor 2 dan 3 terbesar di Indonesia.
Terlebih, margin EBITDA perseroan relatif stabil di atas 55%, posisi net kas, dan kemampuan untuk menghasilkan margin arus kas bebas atau free cash flow (FCF) di atas 5%.
Lembaga pemeringkat internasional itu memperkirakan pendapatan Telkomsel akan tumbuh pada kisaran high single-digit pada 2015 didorong perkembangan layanan data yang cepat.
Meski demikian, margin EBITDA bisa berkurang sekitar 100 hingga 150 basispoin setiap tahun karena kontribusi data terhadap pendapatan membesar, padahal layanan tradisional suara dan pesan singkat lebih menguntungkan.
Di sisi lain, faktor yang berpotensi menurunkan peringkat ialah naiknya pembayaran kepada pemegang saham secara signifikan atau akuisisi besar yang didanai oleh utang. Namun hal itu kemungkinan kecil terjadi dalam jangka waktu pendek dan menengah.
Pada saat yang sama, Fitch juga mengafirmasi dan menarik peringkat internasional Telkomsel karena tidak lagi dianggap relevan terhadap jangkauannya. Antara lain, peringkat jangka panjang mata uang asing issuer default rating (IDR) di level BBB dan peringkat jangka panjang mata uang lokal IDR BBB, keduanya dengan prospek stabil. Terakhir peringkat senior tanpa jaminan mata uang asing di level BBB.