Caleg dan Partai Belum Manfaatkan Industri Kreatif

Ria Indhryani
Rabu, 23 April 2014 | 17:25 WIB
/JIBI
/JIBI
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG - Pengembang aplikasi Aiti Corp mengungkapkan masa pemilu yang hanya dalam kurun waktu tertentu tidak berkontribusi banyak terhadap industri pengembang aplikasi, misalnya aplikasi khusus untuk kampanye, kecuali konten atau layanan eksisting seperti media sosial, aplikasi chatting, dan sejenisnya.

Andik Taufik, Pemilik Aiti Corp, mengatakan industri kreatif berupa aplikasi digital masih belum terlalu dilirik oleh para pelaku pemilu atau kandidat dan partai. Namun jika memang ada, dibutuhkan jaringan untuk bisa memperoleh peluang bisnis dengan sistem proyek.

"Beberapa memang ada yang mendapat projek dari lembaga khusus yang berhubungan dengan pemilu. Selebihnya sulit untuk mengharapkan partai melirik industri kreatif ini, kecuali aplikasi yang sudah ada dan memiliki value lebih seperti aplikasi media sosial sebagai salah satu strategi user acquisition," katanya, Rabu (23/4/2014).

Andik sendiri mengaku beberapa bulan yang lalu mendapatkan penawaran secara eksklusif dari salah satu partai dengan sistem white label, di mana partai berusaha mengakuisisi salah satu aplikasi chatting milik perusahaan yang sudah memiliki user cukup banyak, dan mengharapkan dapat membeli dengan sistem jual putus.

Pengambilan label dengan penggantian brand dari aplikasi yang sudah ada ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan partai untuk memperluas pangsa psaar atau merek.

"Partai enggan dibuatkan aplikasi serupa yang baru karena aplikasi yang sudah ada tentu sudah memiliki jumlah user tertentu dibandingkan dengan aplikasi baru yang masih harus mengumpulkan pengguna."

Sementara itu, operator sendiri juga tidak mau membantu pemasaran pengembangan aplikasi seperti ini karena sifatnya yang tidak tersegmentasi dan sesaat sehingga dinilai tidak bernilai panjang.

Namun, menurutnya memang ada beberapa celah peluang bisnis seperti aplikasi survei dan lainnya yang memang dapat memberikan penghasilan lebih kepada perusahaan.

Namun, para pengembang kebanyakan juga berhati-hati karena khawatir jika partai yang melakukan pemesanan ternyata kalah dalam pemilihan, maka orderan tersebut tidak dibayar.

Sementara itu, Pengembang Game Agate Studio membenarkan belum banyak peserta pemilu legislatif atau partai yang berusaha memanfaatkan industri kreatif digital tersebut.

Head of Sales & Marketing Agate Studio Shieny Aprilia mengatakan padahal peluang dari promosi melalui media games dan aplikasi ini sangat besar, karena terbilang merupakan media baru dan pastinya akan banyak menarik perhatian masyarakat.

"Masih banyak yang belum paham dan masih mempertanyakan pemanfaatannya, padahal jika dicoba mungkin dampaknya dapat lebih besar dan bagus. Dengan adanya satu aplikasi atau games khusus, partai atau kandidat akan terlihat unik di mata masyarakat," ujarnya.

Menurutnya, pemanfaatan produk kreatif ini justru akan datang cukup banyak pada masa menjelang pemilu presiden 2014 ini. Hal ini terlihat dari mulai adanya penawaran proyek games yang datang dari partai atau kandidat, untuk dimanfaatkan sebagai media sosialisasi dan promosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ria Indhryani
Editor :
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper