Deteksi Bencana, BNPB dan Australia Rilis InaSAFE 2.0

Ashari Purwo Adi N
Senin, 7 April 2014 | 19:38 WIB
InaSAFE versi terbaru menghasilkan skenario realistis dampak ancaman bencana dalam aktivitas perencanaan, kesiapsiagaan dan tanggap darurat, dengan menampilkan beragam informasi ancaman bencana alam. /InaSAFE
InaSAFE versi terbaru menghasilkan skenario realistis dampak ancaman bencana dalam aktivitas perencanaan, kesiapsiagaan dan tanggap darurat, dengan menampilkan beragam informasi ancaman bencana alam. /InaSAFE
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Badan Nasional Penanggulangan Bencana merealisasikan versi terbaru perangkat lunak untuk mendetaksi bencana alam, InaSAFE 2.0, yang dikembangkan bersama antara BNPB, Australia dan Bank Dunia.

Program InaSAFE 2.0 merupakan perangkat lunak gratis yang mendukung para pemangku penanganan bencana (disaster manager) di seluruh dunia.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan InaSAFE versi terbaru akan mendorong kesiapsiagaan bencana di Indonesia dengan mengakomodasi penggabungan informasi risiko bencana alam.

Menurut Maarif, InaSAFE versi terbaru menghasilkan skenario realistis dampak ancaman bencana dalam aktivitas perencanaan, kesiapsiagaan dan tanggap darurat, dengan menampilkan beragam informasi ancaman bencana alam.

“Informasi seperti bencana alam seperti gempa bumi, gunung berapi, tsunami dan banjir akan dilengkapi dengan data a.l. sebaran populasi penduduk, jalan raya dan infrastruktur penting lainnya” ujar Maarif dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (7/4/2014).

Perwakilan Menteri untuk Kerjasama Pembangunan Pemerintah Australia Jean Bernard Carrasco mengatakan InaSAFE 2.0 memiliki kemampuan mengolah data jalan, termasuk mengunduh data jalan langsung dari perangkat pemetaan online, OpenStreetMap (OSM) yang akan membantu dalam pengembangan jalur evakuasi.

Dengan dukungan dari badan Australia, Geoscience Australia dan Australia-Indonesia Facility for Disaster Reductionn (AIFDR), papar Carrasco, lebih dari 1,3 juta bangunan telah dipetakan dengan OSM. “Saat ini, OSM masih dalam tahap integrasi dengan InaSAFE,” ujar Carrasco.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper