Bisnis.com, JAKARTA—Pengguna Samsung Galaxy S4 tampaknya perlu waspada. Pasalnya, menurut peneliti Israel, data di smartphone itu bisa disadap dengan mudah oleh peretas.
Kepada Wall Street Journal, Samsung menyatakan sedang menyelidiki masalah itu dan sejauh ini tidak percaya masalah tersebut serius seperti disampaikan oleh para peneliti itu.
Laporan itu justru muncul setelah Samsung menawarkan flatform keamanan Knox, yang digunakan pada ponsel itu, kepada agen federal seperti Departemen Pertahanan.
Software Knox menawarkan enkripsi tingkat tinggi, sebuah fitur VPN, dan cara untuk memisahkan data pribadi dari data kerja.
Peranti itu juga memungkinkan administrator IT mengatur perangkat mobile melewati hambatan khusus dan Samsung berharap bisa menandingi klien yang sensitf terhadap keamanan sebagai pengganti perangkat BlackBerry.
Perangkat berbasis Knox juga sudah disetujui oleh Pentagon untuk penggunaan di kalangan pemerintahan.
Masalah kerentanan itu ditemukan awal bulan ini oleh peneliti di Cyber Security Labs Universitas Ben-Gurion Israel.
Knox disebutkan merupakan infrastruktur keamanan paling maju untuk ponsel, tetapi masalah pada peranti itu membuat software jahat bisa menyusupi e-mail dan merekam komunikasi data.
Masalah itu ditemukan oleh mahasiswa doctoral Mordechai Guri saat tugas riset. "Knox diadopsi secara luas oleh berbagai organisasi dan agensi pemerintah. Kelemahan ini harus segera diatasi sebelum jatuh ke tangah yang salah,” ujarnya seperti dikutip cnet.
"Kami juga menghubungi Samsung guna memberikan mereka semua detil teknis dari masalah tersebut sehingga bisa diperbaiki sesegera mungkin.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
