REGULASI INTERNET: Google Tak Terima Pemerintah AS Obok-Obok Email Pengguna

News Editor
Selasa, 29 Januari 2013 | 12:26 WIB
Bagikan

JAKARTA—Google berencana melobi Pemerintah Amerika Serikat untuk memperketat aturan akses email dan data digital pengguna oleh lembaga pemerintah.


Chief Legal Officer Google David Drummond Senin (28/1/2013) waktu setempat mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan perusahaan teknologi lainnya akan meyakinkan Kongres untuk memperbaharui aturan perlindungan pada pembajakan. Pernyataan itu dia sampaikan dalam blog resmi dalam rangka Data Privacy Day.

Dia menambahkan, permintaan akses data pengguna Google yang diajukan pemerintah naik lebih dari 70% sejak 2009 lalu. Pada 2012 lalu Google menerima 16.407 permintaan akses pada 31.072 data pengguna. Lebih dari separuh permintaan itu dilanjutkan dengan pemanggilan.

"Kami adalah perusahaan taat hukum. Kami juga tidak ingin layanan kami digunakan untuk keburukan. Namun, hukum juga harus melindungi informasi pribadi dari permintaan akses semacam itu,” tulis Drummond dalam blog Google.

Dalam Undang-Undang Perlindungan Privasi Komunikasi Elektronik Amerika Serikat, permintaan akses data semacam itu tidak perlu surat perintah dari investigator pemerintah. Praktik semacam itu dianggap membuat data online jauh tidak aman dibanding data yang tersimpang di harddisk lokal maupun dokumen dalam lemari arsip.

Selain Google, Microsoft Corp, Yahoo dan Twitter adalah beberapa perusahaan besar yang keberatan membuka data konsumen mereka. Kalangan aktivis menilai, aturan itu sudah kedaluwarsa dan perlu reformasi. Meski begitu mereka percaya proses legislasinya tidak akan mudah. (Reuters/39/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Sumber : Newswire
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper