PERANTI BERBASIS ANDROID Diramalkan Paling Tidak Aman pada 2013

News Editor
Sabtu, 22 Desember 2012 | 14:14 WIB
Bagikan

JAKARTA: Melakukan peramalan atau prakiraan tidaklah mudah, apalagi di bidang teknologi informasi yang sering mengalami perubahan secara cepat.

M eskipun begitu Trend Micro baruba ru ini telah menawarkan ramalannya sendiri tentang ancamanke aman an komputer dan teknologi informasi pada umumnya tahun depan. 

Sepuluh ramalan dari Trend Micro tersebut secara singkat adalah sebagai berikut. Pertama, volume aplikasi Android berbahaya/rawan akan meningkat sampai 1 juta.

Kedua,  keamanan Windows 8 hanya akan menguntungkan pemakai rumahan. Ketiga, penjahat dunia maya akan menyalahgunakan layanan komputasi awan.  

Keempat,  ancaman  keamanan dari tempat-tempat yang tidak disangka-sangka. Kelima,  para pengguna akan memanfaatkan berbagai jenis platform dan peranti yang semakin susah diamankan. 

Keenam, serangan bermotif politik akan semakin berbahaya. Ketujuh, pencurian data masih akan mengancam. Kedelapan,  usaha penegak hukum dan pemerintah untuk kejahatan cyber global masih memerlukan waktu 2 tahun ke depan.

Kesembilan,  evolusi malware terjadi  lambat, Kesepuluh,  Afrika akan men jadi tempat persembunyian baru bagi penjahat dunia maya.

Berubah sesuai tren

 Bisa dilihat bahwa ancaman ke amanan dunia teknologi informasi berubah cukup besar seiring dengantren teknologi. Sampai baru-baru ini malware yang paling mengancam biasanya berada pada sistem operasi Microsoft Windows.

Namun pada saat ini orang lebih banyak bicara ten tang ancaman terhadap sistem operasi Android.Laporan dari Goldman-Sachs barubaru ini menunjukkan bahwa Micro soft (Windows) mendominasiperanti komputasi rumahan dengan meraup pangsa pasar 95%-97% dalam periode 2000-2004.

Namun, pada saat ini dengan memasukkan peranti komputasi seperti ponsel pintar dan tablet, Microsoft hanya memperoleh pangsa pasar 20%. Sementara itu Google (dengan Android-nya) meraih pangsa pasar 42% pada tahun 2012. 

Hal itu seperti yang disebutkan Trend Micro dalam ulasannya “Android mungkin akan mendominasi ponsel seperti Windows mendominasi komputer meja/jinjing. “ 

Ini akan berarti Android akan menjadi sasaran tembak yang lebih menarik bagi para penjahat duniateknologi informasi.

Android tampaknya akan mengambil posisi Windows di ponsel pintar, tetapi ancaman malware pada platform ini mungkin tidak akan sa ma persis. Perbedaan terbesar terdapat pada toko aplikasi (app store) yang dari awal sudah dimiliki oleh Android.

Toko aplikasi yang dinamakan Google Play ini merupakan cara utama bagi para pemakai ponseluntuk memasang peranti lunak baru.

Meskipun Google tidak memeriksa dan menyaring aplikasi yang masuk ke dalam toko aplikasinya secara manual seperti Apple App Store, Google melakukan pemindaian malware otomatis lewat peranti lunak yang dinamakan Bouncer.

Perlindungan lewat Bouncer ini memang belum tentu akan menahan malware masuk ke toko aplikasi Google Play: studi terbaru dari Universitas North Carolina menunjukkan bahwa layanan pengaman Google ini hanya mampu memblokir 15% dari malware yang diuji.

Namun studi tersebut juga menunjukkan bahwa Google masih bisa meningkatkan perlindungan tersebut dengan mudah, dan kiranya efektivitas Bouncer akan terus membaik di waktu mendatang.

Bouncer tentunya tidak akan da pat melindungi pengguna dari aplikasi yang diunduh dari situsweb di luar toko aplikasi Google, atau toko aplikasi lainnya.

Potensi celah inilah yang dapat dibidik pembuat malware. Meskipun terdapat utilitas anti-malware dari pihak ketiga, se perti pada Windows ini kiranya tidak akan menjamin Android bebas dari peranti lunak jahat.

Sebagai sistem operasi sumber terbuka dan dapat dengan mudah diadaptasi ke berbagai perangkatelek tronik cerdas lainnya, ancaman terhadap Android mungkin akan bisa ditemukan di tempattempatlain.

Trend Micro menyebutkan kemungkinan serangan terhadap “TV pintar” yang menggunakanAndroid. Namun, kita kiranya tidak akan menemukan monokultur seperti yang ditemukan pada dunia PC pada awal dasawarsa 2000-an.

Pembuat malware harus menciptakan berbagai versi peranti lunak jahatnya agar dapat membidiksemua platform. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Gombang Nan Cengka
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper