Pemberian izin teknologi netral kepada Indosat di pita 900 MHz berpotensi menuai masalah

Lingga Sukatma Wiangga
Senin, 10 September 2012 | 20:58 WIB
Bagikan

Kementerian Komunikasi dan Informatika seperti menuang air panas dan berani menentang badai saat memberikanizinteknologi netral di pita 900 MHz hanya ke Indosat.Pemberian izin itu sendiri dikeluarkan melalui Keputusan Menkominfo tanpa sosialisasi, konsultasi publik, apalagi melibatkan operator dan komunitas telekomunikasi di Tanah Air.Indosat mendapatkan izin teknologi netral di pita frekuensi 900 MHz berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 504 Tahun 2012 mengenai izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler Indosat pada 31 AGustus lalu. Indosat mempunyai kapasitas sebesar 10 MHz di frekuensi 900 MHz yang digunakan untuk layanan 2G dengan teknologi global system for moile communication (GSM).Pita 900 MHz sendiri merupakan eks pita StarOne yang tidak pernah dipakai optimal oleh operator tersebut. Jangankan memberi sanksi dengan meminta kemali pita frekuensi StarOne dari Indosat yang tak memanfaatkannya secara optimal, pemerintah malah memeri keistimewaan dengan memberinya izin teknologi netral di pita tersebut.Arti teknologi netral bagi Indosat tentu sangat besar, selain bisa dengan bebasnya meninggalkan layanan FWA StarOne yang tidak kompetitif, anak usaha Qatar Telecom itu juga bisa menggunakan pita tersebut untuk layanan 3G, LTE, atau WiMax.an kenikmatan yang bisa direguk Indosat bukan hanya itu, karena dengan nilai biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi senilai FWA (belum diatur di permen) bisa menikmati keuntungan dari layanan-layanan di atas.Direktur Komunikasi Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Mas Wigrantoro Roes Setiadi menilai supaya disebut adil, maka seharusnya semua operator diberikan juga izin teknologi netral, asalkan ada komitmen dari masing-masing operator untuk memberikan layanan kepada masyarakat, bukannya hanya disimpan dan tidak dimanfaatkan.Suara lebih keras dilontarkan Direktur Institut LTE Indonesia Heru SUtadi bahwa keputusan menteri yang langsung untuk Indosat bisa menuai masalah besar, karena harusnya dikeluarkan dulu peraturan yang bersifat umum yang mengatur penggunaan teknologi netral atau refarming di pita 900 MHz dan 1.800 MHz."Harusnya operator-operator lain diajak diskusi atau dilakukaan konsultasi publik. Budaya selama ini kan begitu, publik dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan. Nah, kebijakan pemerintah refarming menyeluruh terhadap frekuensi itu kan publik belum tahu, termasuk rebalancing, spectrum fee, dan lainnya."Menurut Heru, untuk blok tambahan 3G saja harganya dipatok sangat mahal, lalu bagaimana dengan refarming?" Seharusnya pemerintah juga memberikan izin teknologi netral ke operator lainnya, agar semua diperlakukan sama."Pemerintah sebenarnya bisa mengambil contoh penetapan teknologi netral di pita 2,3 GHz yang tidak memihak dan didahului dengan konsultasi publik. Bila melihat pemberian izin teknologi netral tersebut, makin melihat kebijakan telekomunikasi pemerintah yang makin tak menentu dan tak ada roadmap yang jelas.Pita 3G di kanal 11 dan 12 spektrum 1.900MHz saja belum selesai diurus, kini pemerintah meloncat dengan kebijakan 'aneh'-nya. Menjawab semua kritikan tersebut, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot S. Dewa Broto mengatakan pemerintah takmenutup kemungkinan untuk me-review atau meninjau kembali kebijakan pemberian izin teknologi netral ke Indosat tersebut."Yang jelas tak ada hidden agenda dan tidak ada pengistimewaan tertentu. Hari gini mana berani Kominfo memberi lisensi yang berpotensi masalah, tapi sekali lagi, Kominfo selalu terbuka terhadap kritikan dari publik," ujar Gatot yang baru saja dianugerahi sebagai Humas Pemerinth Terbaik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Di tempat terpisah, Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) Sarwoto Atmosutarno mengatakan seharusnya karena netral semua pemegang pita 900 MHz mendapatkan izin secara otomatis."Operator masih harus mengkaji lebih cermat dampak migrasinya baik terhadap operasi dan investasi maupun terhadap terminal pelanggannya."([email protected])  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper