IBM fokus garap sektor usaha kecil dan menengah

Erly Rusiawati
Selasa, 8 Mei 2012 | 20:58 WIB
Bagikan

JAKARTA: Perusahaan piranti lunak IBM fokus garap pasar usaha kecil dan menengah. Targetnya, lewat kontribusi produk bagi segmen UKM, perusahaan dapat menumbuhkan pasar server dan storage melebihi pertumbuhan industri.Country Manager Systems & Technology Group IBM Indonesia Fetra Syahbana menilai UKM yang jumlahnya ribuan di tanah air dapat menyumbang volume pembelian produk lebih besar ketimbang segmen perusahaan besar. Namun, secara nilai, segmen perusahaan besar lebih besar mengontribusikan nilai penjualan.“Kami melihat segmen UKM belum memiliki orang khusus untuk menangani TI usahanya. Alokasi belanja modal untuk TI pun belum besar. Ini tantangan bagi kami untuk masuk pasar UKM,” tuturnya, hari ini, Selasa, 8 Mei 2012.UKM yang dimaksud yakni usaha dengan jumlah karyawan hingga 1.000. Dengan serius menggarap pasar UKM, perusahaan berhasil menaikkan pendapatan perusahaan dari server dan storage double digit pada kuartal I 2012. Pendorong pertumbuhan yakni pembaruan produk pesanan pelanggan lama dan keberhasilan produk IBM yang dapat mengurangi biaya TI perusahaan.“Pertumbuhan dari UKM ini rupanya tidak hanya terjadi di Jakarta. Di luar Jakarta pun banyak perusahaan, termasuk skala UKM, cepat mengadopsi TI. Lewat mitra lokal dan reseller kami yang berjumlah 500 kami dapat pasarkan produk hingga daerah non-metro,” katanya.Klaim Fetra, pada kuartal IV 2011 perusahaan menduduki posisi nomor satu di pasar server dan storage di Indonesia.“Di Indonesia ceruk pasar server dan storage masih besar pada tahun ini,” ujar Fetra.Di segmen UKM, perusahaan baru saja mengeluarkan PureSystems, produk integrasi antara server, storage, jaringan, piranti lunak, dan aplikasi berbasis piranti lunak IBM. Menurut Fetra, produk berteknologi komputasi awan ini cocok digunakan UKM yang baru melangkah ke TI. Sebab, instalasi produk tidak butuh waktu lama dan pengelolaannya mudah.Menurut Fetra, produk ini keluar untuk menjawab tantangan perusahaan mengalokasikan 70% atau lebih dari anggaran TI untuk kegiatan operasional sederhana dan pemeliharaan. Dua per tiga dari seluruh proyek TI dihantarakan dengan biaya melebihi anggaran dan jadwal yang ditetapkan.Padahal, berdasarkan data IDC Analyst Matt Eastwood, IDC Directions Presentation 2011, perusahan hanya punya sedikit dana untuk berinovasi. Penelitian IBM baru-baru ini membuktikan hanya satu dari lima divisi TI mampu mengalokasikan sebagian besar dari anggaran TI untuk berinovasi.“Dengan PureSystems, perusahaan tidak perlu susah-payah mencari server terpisah dari aplikasi. Kami sudah menyedian satu perangkat yang memuat segalanya,” kata Fetra.Di keluarga IBM Pure Systems, terfdapat dua perangkat, yakni PureFlex dan PureApplication. PureFlex merupakan sistem infrastruktur sebagai fondasi suatu aplikasi. Adapun, PureApplication merupakan sistem platform yang mengombinasikan PureFlex dan aplikasi.“Pure Application tersedia di kuartal III 2012, sedangkan PureFlex sudah tersedia,” kata Advisory Technical Sales Specialist TSS – System x & BladeCenter Systems & Technology Group PT IBM Indonesia Muhamad Faisal.IBM mengalokasikan anggaran US$2 miliar untuk meneliti dan mengembangkan PureSystems serta akuisisi selama 4 tahun. (Faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Erly Rusiawati
Editor : Dara Aziliya
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper