JAKARTA: Setelah PT Bakrie Telecom Tbk mengantongi izin prinsip penyelenggaraan seluler pada tahun lalu, perusahaan telekomunikasi bermerek dagang Esia itu tengah mengurus izin penyelenggaraan.
Namun, izin penyelenggaraan tidak bisa dikeluarkan segera karena perusahaan masih belum merampungkan persyaratan administratif yang diminta Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
“Persoalan administratif itu cukup berat, sangat krusial. Kami sendiri agak riskan. Harus diselesaikan lebih dulu,” kata anggota BRTI Heru Sutadi saat dihubungi Bisnis, hari ini, Rabu, 18 April 2012.
Sayang, dia enggan membeberkan syarat administratif macam apa yang belum dipenuhi perusahaan. Untuk memperoleh izin penyelenggaraan, tinggal syarat itu saja yang harus dibereskan perusahaan. Lainnya sudah.
Heru menuturkan perusahaan sudah memenuhi kewajiban pembangunan, seperti kantor dan instalasi perangkat, pusat pengendali jaringan, dan prasarana pendukung.
Kewajiban pembangunan telah dilaksanakan sejak perusahaan mendapat izin prinsip penyelenggaraan melalui Surat Keputusan Menkominfo No.130/KEP/M.Kominfo/4/2011 tentang Izin Prinsip Penyelenggaraan Seluler PT Bakrie Telecom Tbk.
“Uji laik operasi (ULO) juga sudah. Ketika ini masih dibahas internal administratif di BRTI, tergantung perusahaan menyelesaikan masalah ini. Jadi cepat tidaknya keluar izin penyelenggaraan, ya tergantung perusahaan,” tutur Heru.
Lewat pemberian lisensi seluler, pelanggan operator Esia dapat menggunakan nomornya di mana pun di seluruh wilayah di Indonesia, tidak bergantung pada kode area. (ra)
> BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:
+ Harga emas setelah naik turun
+ Liga Champions: Di balik kekalahan REAL MADRID
+ SIAPA orang kuat di belakang sepak terjang DAHLAN ISKAN?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
