NUSA DUA, Bali: Industri telekomunikasi tahun depan diprediksi kian rumit karena makin ketatnya persaingan, konsumen yang kian kritis, dan dimulainya fase transisi regulasi.Persaingan akan kian ketat karena rata-rata pendapatan per pelanggan operator cenderung menurun, sementara tarifnya tetap. Pada saat yang sama, pemerintah akan mengajukan RUU Konvergensi."Rumit karena masyarakat semakin kritis. Tapi meski rumit tapi ini tantangan bagi operator,” kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informasi Gatot S. Dewa Broto, hari ini.Gatot tidak memungkiri tantangan operator telekomunikasi akan semakin ketat seiring munculnya wacana penarikan pajak 5% dari pendapatan kotor operator telekomunikasi yang dilontarkan DPR.“Itu sah saja diusulkan DPR, tapi mohon hati-hati. Operator sudah banyak dibebani oleh berbagai pungutan. Jangan sampai pembebanan pajak justru membebani konsumen. Ini harus hati-hati,” ujarnya.Selama ini, operator telekomunikasi sudah dipungut biaya hak penggunaan frekuensi telekomunikasi 0,5% dan universal service obligation 1,25% dari total pendapatan kotor. (Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel