Proyek Palapa Ring cari pendanaan alternatif

News Editor
Senin, 14 November 2011 | 18:04 WIB
Bagikan

 

JAKARTA: Proyek Palapa Ring masih terus mencari alternatif pendanaan karena dibutuhkan investasi sekitar Rp7 trilun.
 
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo Gatot Dewa Broto mengatakan proyek pembangunan serat optik nasional yang menjangkau 33 provinsi dan 440 kota di seluruh Indonesia itu sempat terkatung-katung.
 
"Hal itu  karena mekanisme pembiayaan melalui konsorsium yang terdiri dari tujuh operator telekmonikasi tidak sesuai harapan," ujarnya hari ini.
 
Untuk itu pemerintah tengah menyiapkan regulasi agar poyek itu bisa memanfaatkan ICT fund.
 
"Menurutnya, ICT Fund akan berfungsi seperti mesin uang di mana alokasi dana akan disesuaikan dengan kebutuhan," tuturnya. 
 
Gatot berharap proyek serat optik di Indonesia timur menjadi proyek utama yang akan memanfaatkan dana ICT Fund. Menurutnya,proyek Palapa Ring membutuhkan dana hingga Rp 7 triliun.
 
"ICT Fund juga akan dimanfaatkan untuk proyek-proyek telekomunikasi lainnya," jelasnya.
 
Selain itu, sambungnya, pemerintah akan memanfaatkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui universal service obligation (USO) dari sejumlah penyelenggara jasa telekomunikasi. Sejak 2008, pemerintah mewajibkan setiap perusahaan telekomunikasi menyisihkan 1,25% dari total pendapatan setiap tahun.
 
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Telkom Indonesia Rinaldi Firmansyah mengatakan pembangunan jaringan serat optik terkoneksi antara televisi, radio, dan internet untuk Manado hingga Papua masih dalam proses lelang.
 
Proyek tersebut, ujarnya, diharapkan rampung dalam setahun mendatang. Telkom akan mengganti kabel kota dengan serat optik sehingga bisa melayani 20-100 mbps. Dia berharap proyek pembangunan ini akan selesai kurang dari 1,5 tahun. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Editor : Sutarno
Sumber : Surya Mahendra Saputra
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper