Telkom serius kembangkan bisnis satelit

News Editor
Rabu, 28 September 2011 | 15:46 WIB
Bagikan

NUSADUA, Bali: PT Telkom Indonesia serius mengembangkan bisnis satelit telekomunikasi dengan mengalokasikan dana sekitar US$200 juta untuk Satelit Telkom-3 yang akan diluncurkan awal 2012. Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan bisnis satelit komunikasi di kawasan Asia masih akan terus berkembang dan perlu diantisipasi agar tidak ketinggalan secara teknologi maupun bisnis. “Satelit akan menjadi bagian integral untuk mendukung layanan telekomunikasi, informasi, media dan adutainent (TIME) yang kini digeluti Telkom,” kata Rinaldi di sela-sela Asia-Pacific Satelite Communication Council (APSCC), Selasa malam. Menurut Rinaldi, alokasi dana yang cukup besar tersebut digunakan untuk membiayai pembuatan satelit, peluncuran, dan asuransi. Satelit generasi terbaru tersebut menargetkan pasar untuk broadcasting dan perusahaan di daerah terpencil yang selama ini belum mendapatkan fasilitas komunikasi dan informasi yang baik. Pihak instansi pemerintah lainnya juga akan memanfaatkan terobosan teknologi itu di antaranya kalangan militer. Kata dia hingga semester pertama 2011, Telkom Group masih mendominasi bisnis satelit di Tanah Air dengan pangsa pasar mencapai 37,3%. Peluncuran satelit terbaru itu juga untuk mempertahankan dominasi bisnis tersebut di Indonesia sekaligus meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan infrastruktur teknologi informasi dan telekomunikasi, Kata Rinaldi bisnis satelit diIndonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat, apalagi negeri ini yang pertama kalinya meluncurkan perangkat tersebut. Selain itu saat ini cukup banyak negara di kawasan ini yang memanfaatkan satelit milik Telkom di antaranya Timor Leste. Satelit Telkom-3 memiliki kapasitas yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya yakni  42 transponder aktif. Satelit baru yang lebih canggih dengan daya jangkau lebih luas ini setara 49 transponder dengan bandwidth 36 Mhz. Layanan satelit ini bisa menjangkaui wilayah Indonesia dengan Ku-Band serta  kawasan Asean, Indochina, Taiwan, Hongkong dan Papua New Guinea dengan standard C-Band. Rinaldi mmenjelaskan sekitar 45% atau 20 transponder satelit baru ini akan digunakan untuk keperluan komersial dan sisanya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan layanan telekomunikasi, informasi, media dan adutainent. Dalam forum APSCC tersebut Rinaldi menerima penghargaan Satellite Executive of the Year di Asia-Pasik dan Menkominfo Tifatul Sembiri mendapat penghargaan dari APSCC untuk kategori Innovation-Achievement Award.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : News Editor
Sumber : Ema Sukarelawanto
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper