Telkom kuasai 60% pangsa pasar SLI

Bambang Priyo Jatmiko
Kamis, 2 Juni 2011 | 08:38 WIB
Bagikan

Oleh Roni Yunianto

JAKARTA: Telkom mengklaim menguasai sekitar 60% pasar sambungan langsung internasional maupun layanan bandwidth data ditengah tumbuhnya trafik ke mancanegara.

Ririek Adriansyah, Presiden Direktur PT Telkom Indonesia International (Telin), mengatakan saat ini pihaknya menguasai pangsa sekitar 60% dari pangsa sambungan langsung internasional dan data dari penyediaan bandwidth internasional. Secara umum kami menguasai 60% baik di voice maupun data, ujarnya kepada Bisnis.

Dia mengatakan secara khusus trafik data tumbuh eksponensial setiap tahun dengan menguasai antara 80-90% bandwidth dan 70% akses konten Internet diantaranya menuju ke Amerika Serikat.

Anak perusahaan PT Telkom yang fokus pada peran menyediakan layanan internasional baik terkait sambungan telepon atau voice (SLI) dan turunannya, layanan data leased circuit, Internet, dan pengembangan portofolio internasional Telkom itu masih memberi kontribusi dibawah 10% bagi pendapatan Telkom. PT Telkom bersaing dengan sejumlah pemegang lisensi jaringan tertutup.

Saat ini operator penyedia layanan SLI berbasis clear channel selain PT Telkom Tbk adalah PT Indosat Tbk, dan PT Bakrie Telecom Tbk. Ketiga operator membidik potensi bisnis sekitar Rp3 triliun atau tiga miliar menit percakapan per tahun yang 70% diantaranya merupakan panggilan keluar dan sisanya adalah panggilan dari luar negeri.

Trafik sambungan langsung internasional secara umum tahun ini diproyeksikan tumbuh 30%-40% per tahun. Adapun pada tahun 2007, saat layanan baru digelar oleh dua operator, trafik mencapai 2,79 miliar menit per tahun. Pada 2010, trafik meningkat menjadi 7,9 miliar menit dan diprediksi akan menjadi 11 miliar menit pada 2011.

Dia mengatakan dalam menghadapi ketatnya persaingan Telin mengedepankan kepemimpinan dalam kualitas layanan diantaranya meningkatkan kapasitas dan menyediakan jalur-jalur baru ke luar negeri untuk memperkuat infrastruktur nasional.

Saat ini Telin mengklaim memiliki kapasitas bandwidth internasional paling besar dibandingkan kompetitornya. Dengan kekuatan ini kami dapat membangun infrastruktur di luar sehingga skala ekonomi lebih baik dan merintis ke pasar internasional, ungkapnya.

Di 2010, paparnya, tahun pertama Telin mulai beroperasi secara penuh dan mengoperasikan beberapa infrastruktur utama, kapasitas yang dapat disediakan Telin sudah tumbuh lebih dari 100%. Dari sisi bandwidth, kapasitas tumbuh pesat yaitu 40 gigabit per second pada akhir 2009 dan pada akhir 2010 kapasitas sudah di-upgrade menjadi 300 gigabit per second.

Menurut dia, harga bandwidth internasional sudah mulai landai menyusul strategi perimbangan suplai dan permintaan yang membuat operator dapat bertahan. Supply dan demand memang ada siklusnya, dan yang membuatnya naik bukan cuma pelanggan namun aplikasi-aplikasi baru, tegas Ririek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Mursito
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper