Mengenal Seisme Dalam Gempa Bumi

Annasa Rizki Kamalina
Selasa, 18 Januari 2022 | 10:20 WIB
Sejumlah petugas dengan alat berat mencari korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1/2021). Mengenal seime saat gempa bumi/Antara
Sejumlah petugas dengan alat berat mencari korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra yang runtuh akibat gempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (15/1/2021). Mengenal seime saat gempa bumi/Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Gempa bumi atau seisme yang kerap membuat masyarakat was-was terjadi akibat energi pergeseran pada lempeng bumi yang menyebabkan getaran. Seisme ini terjadi karena adanya getaran pada bumi dan keraknya. 

Adanya gerakan material di dalam bumi seperti pergerakan batuan pada patahan menyebabkan getaran atau gelombang seismik, atau yang kita rasakan sebagai gempa bumi. 

Pada dasarnya, banyak patahan di kerak bumi yang tidak bergerak dalam waktu lama. Seiring berjalannya waktu, patahan tersebut perlahan berubah bentuk akibat gaya tektonik. 

Gempa bumi biasanya disebabkan ketika batuan bawah tanah tiba-tiba pecah dan ada gerakan cepat di sepanjang patahan. Pelepasan energi secara tiba-tiba ini menyebabkan gelombang seismik yang membuat tanah bergetar. Selama dan setelah gempa bumi, lempengan atau balok batu mulai bergerak dan akan terus bergerak hingga terjebak atau tidak bergerak lagi.

Titik gempa atau hiposenter berada di bawah tanah di mana batu pertama kali pecah. Sementara itu, episentrum gempa berada tepat di atas hiposenter (di permukaan tanah).

Besaran atau magnitudo gempa ditentukan dengan mengukur amplitudo gelombang seismik yang terekam pada seismograf dan jarak seismograf dari lokasi gempa. Pengukuran ini dimasukkan ke dalam formula dan mengubahnya menjadi besaran. Hasilnya merupakan ukuran energi yang dilepaskan oleh gempa. 

Untuk setiap unit peningkatan besarnya, ada kira-kira peningkatan tiga puluh kali lipat dalam energi yang dilepaskan. Magnitudo gempa secara tradisional diukur pada skala Richter. Sekarang sering dihitung dari momen seismik, yang sebanding dengan luas patahan dikalikan dengan perpindahan rata-rata pada patahan.

Menurut UN-SPIDER, tak hanya pergerakan material bumi, setidaknya ada 4 hal yang menyebabkan gempa bumi, yaitu: 

  1. Gempa tektonik terjadi ketika kerak bumi pecah karena gaya geologis pada batuan dan lempeng yang berdampingan yang menyebabkan perubahan fisik dan kimia.
  2. Gempa vulkanik dihasilkan dari kekuatan tektonik yang terjadi bersamaan dengan aktivitas gunung berapi.
  3. Gempa runtuhan sering terjadi di gua bawa tanah atau tambang. Kondisi ini akibat ledakan batuan di permukaan.
  4. Gempa bumi ledakan adalah gempa bumi yang diakibatkan oleh ledakan suatu perangkat nuklir dan/atau kimia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper